ANALISIS GEOLOGI KEJADIAN GEMPA BUMI BARATDAYA PACITAN, JAWA TIMUR TANGGAL 27 MEI 2025

1. Informasi Gempa bumi

Gempa bumi terjadi pada hari Selasa, tanggal 27 Mei 2025 pukul 07:55:05 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak di baratdaya Pacitan, Jawa Timur, pada koordinat 10,41 LS dan 110,25 BT berjarak 265 km baratdaya Pacitan. Gempa ini memiliki magnitudo M5,7 pada kedalaman 10 km. USGS mencatat pusat gempa berada pada koordinat 10,205 LS - 110,261 BT, dengan magnitudo M5,4 dan kedalaman 10 km.

Berdasarkan analisis mekanisme fokal BMKG, gempa bumi ini memiliki mekanisme sesar normal berarah tenggara - baratlaut. BMKG melakukan pembaruan terhadap parameter gempa bumi menjadi magnitudo M5,4 pada kedalaman 12 km, dengan lokasi pusat pada koordinat 10,33 LS dan 110,26 BT.

2. Kondisi Geologi dan Penyebab Gempa Bumi

Pusat gempa bumi berada dilaut sebelah selatan pulau Jawa. Lokasi terdekat dengan pusat gempa bumi adalah Pacitan, Wonogiri, Gunung Kidul, dan Bantul. Morfologi wilayah di sekitar lokasi pusat gempa bumi, merupakan dataran, dataran bergelombang hingga perbukitan dengan kemiringan landai hingga curam. Wilayah ini tersusun oleh batuan Gunung Api dan Karbonat berumur Tersier, serta Batuan Gunung Api dan sedimen berumur Kuarter. Menurut data Badan Geologi (BG) wilayah terdekat dengan pusat gempa bumi didominasi oleh jenis kelas tanah lunak hingga sedang (kelas E dan kelas D), dengan sebagian kecil diselingi jenis tanah keras (kelas C). 

Berdasarkan posisi dan kedalaman pusat gempa bumi, serta mekanisme fokal normal maka kejadian gempa bumi pada zona _outer rise_ ini terjadi akibat proses penunjaman lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia.

3. Dampak Gempa Bumi

Berdasarkan informasi dari BMKG, gempa bumi ini dirasakan pada skala intensitas II MMI (Modified Mercalli Intensity) di Nganjuk, Trenggalek, Bantul, Pacitan, Blitar, Malang, dan Sukoharjo. Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi sebagian besar terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah dan tinggi, dengan potensi terancam guncangan gempa bumi hingga lebih dari VIII skala MMI. Gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami, karena meski lokasi gempa bumi berpusat di laut, namun tidak cukup menimbulkan deformasi yang dapat memicu terjadinya tsunami.

4. Rekomendasi

  1. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
  2. Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak mengakibatkan terbentuknya sesar permukaan dan bahaya ikutan (retakan tanah, penurunan tanah, likuefaksi dan gerakan tanah).
  3. Bangunan di wilayah KRBG tinggi diharapkan dapat mengikuti kaidah bangunan tahan gempa bumi, guna menghindari risiko kerusakan, serta dilengkapi dengan jalur evakuasi.
  4. Perlu ditingkatkan upaya pengurangan risiko bencana, melalui upaya mitigasi struktural dan non struktural.