Pads pelita IV. tahun anggaran 1988/1989, Proyek telah melakukan Pengamatan/Pengawasan dan Pemetaan Gunungapi, penetaan geologi gunung Kerinci secara rinci dengan menggunakan peta dasar topografi sekala 1: 50.000. Tin peneta terdiri dari tujuh orang yakni K.S.Santoso sebagai kepala tim; S. Kamal, Dadi Mulyadi, A.Nasution, R. Chaniago, O.K. Suganda dan Sutoyo sebagai anggota tin serta dibantu ol…
G. Tangkoko (1149m) merupakan gunung api strato yang terletak di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Gunung api ini memiliki sebuah parasit, yaitu G. Batuangus. Posisi geografi G. Tangkoko terletak pada 1°31' Lintang Utara dan 125°11,5' Bujur Timur, sedangkan G. Batuangus terletak pada 1°30,5 Lintang Utara dan 125°13' Bujur Timur. Letusan besar dari G. Tangkoko terjadi dalam tahun 1801, de…
Pemetaan Zona Risiko Bahaya Gunung api Mahawu dan sekitarnya dilakukan pada pertengahan bulan Mei 1998 hingga pertengahan bulan Juni 1998, dalam rangka pelaksanaan Proyek Penyelidikan dan Pengamatan Gunung api, PELITA VI Tahun Anggaran 1998/1999 tahun ke 4. Pemetaan ini dilakukan oleh Seksi Pemetaan Daerah Bahaya, Sub Direktorat Pemetaan Gunung api, Direktorat Vulkanologi, dengan susunan Team p…
Penafsiran potret-udara G. Slamet dan daerah sekitarnya dilakukan dalam rangka inventrarisai gejala-gejala panasbumi disekitar G. Slamet, dan atas permintaan Sumarna Hamidi B. Sc. dalam rangka pemetaan darah bahaya yang dilakukannya. Permintaan tersebut ditulis dalam memo-dinas bertanggal 27 April 1971.
Gunungapi disatu pihak dapat merupakan sumber bencana, dilain pihak juga dapat merupakan sumber kesejahteraan. Salah satu dari tiga gunungapi aktif di Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah Komplek Gunungapi Rinjani (+ 3726 m) yang menjulang di Utara Pulau Lombok, menempati Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Barat. Komplek Rinjani mempunyai kaldera berukuran 4888 X 3500 m, dengan yang men…
Gunung api Karangetang terletak diujung P Siau Kabupaten Sangir Talaud, Sulawesi Utara. Ketinggian puncaknya 1784 m. Kawahnya berupa deretan kawah sepanjang jarak seluruhnya 500 m yang berada dipuncaknya. Gunung api ini termasuk tipe A. Kegiatan gunung api ini tercatat tahun 1675. Sejak tahun 1675, tercatat paling tidak 40 kejadian letusan. Letusan gunung api Karangetang terakhir yang membawa k…
Penyuluhan vulkanologi G. Kie Besi di P. Makian, Kab. Maluku Utara dilaksanakan pada 12 Juli 1993. Sasaran utama penyuluhan di daerah tersebut sebagai upaya Direktorat Vulkanologi dalam menya-darkan penduduk yang akan bermukim kembali di P. Makian, letusannya pada tanggal 29 30 Juli 1988. Gunungapi tersebut merupakan gunungapi yang dianggap paling bahaya di antara gunun-gapi yang berada di Kabu…
Sesuai dengan tugas dan fungsi dari Sub Dit. Bimbingan dan Informasi Gunungapi serta atas kewenangan Pemda Tk. II Kab. Ende maka pada tanggal 19 dan 24 Mei 1993, bertem-pat di Kantor Kecamatan Ende Selatan dan Gedung Pertiwi telah dilakukan penyuluhan yang diikuti oleh para Pimpi-nan Instansi yang tergabung dalam SATLAK PK, Perguruan Tinggi, Guru SMA, SMP, SD, Pemuka Agama, Kepala Kelura-han, R…
Dalam tahun anggaran 1988/1989, Direktorat Vulkanologi, Sub Dit Pemetaan Gunungapi, Seksi Penginderaan jauh, sesuai dengan program kerja, telah melaksanakan pemetaan geologi Gunung Kaba (Sumatera Selatan) berdasarkan hasil penafsiran dari potret udara.
Gunung api Lokon termasuk kedalam wilayah Kecamatan Tomohon, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Secara geografis gunung api ini terletak pada 1°21'30" Lintang Utara dan 124°43'30" Bujur Timur (Gambar 1). Gunung Lokon terdiri dari dua puncak yaitu Gunung Lokon dan Gunung Empung. Puncak tertinggi dari Gunung Lokon yaitu 1580 m dpl disini terdapat pilar triangulasi P112, sedangkan punc…