In January ash eruptions accompanied by strong detanations took place 3x, viz. on the 15th, 21.00 loc time on the 17th 06.05 loc time and on the 21st 17.55 loc time. Rumblings were often heard, sometimes lasting for several hours. Glares could be observed at night. The mechanical "Spindler & Hoyer" observatory seismograph with horizontal component recorded 30 earthquakes incl 16 felt.
Sebagai tindak lanjut monitoring pengukuran deformasi G. Lamongan telah dibuat lintasan pengukuran levelling sekitar Curah Buntu untuk arah utara-selatan dan timur-barat.
Dalam rangka penyelidikan vulkanologi kegiatan-kegiatan gunung api di Minahasa dan Sangir/Talaud khusus aktif Lokon dan Gunung Api Siau, maka dari Djawatan Geologi/Urusan Volkanologi Bandung telah dikirim ahli-ahli vulkanologi di daerah ini
Gunung api ini terletak di pulau Siau, Kepulauan Sangihe, provinsi Sulawesi Utara 1.135 Km dari kota Manado. Kegiatan gunung api Siau telah meningkat pula dalam bulan februari 1974 yang kemudian disusuli gempa bumi yang datang bertubi tubi. Akibat dari pada kedua peristiwa di atas maka penduduk sekitar gunung api tersebut bahkan hampir penduduk seluruh P. Siau telah ketakutan dan panik sehingga…
Untuk mengetahui perubahan situasi danau kawah G. Galunggung. Sebagaimana pembaca ketahui bahwa antara th. 1987 s/d 1988 telah terjadi kemarau yang cukup panjang. Oleh karena itu Kasi PETAPI menganggap perlu melakukan pengukuran kedalaman maupun situasi sekitarnya di gunung ini, guna mengetahui berapa volume air kawah pada saat ini.
Pada tanggal 1 Maret 1961 K.P.N Siau/Tagulandang mengirimkan kabar bahwa tanggal 28 Februari jam 22.14 Gunung Api Siau aktif kembali s/d 22.31 keluar awan hitam tinggi sekitar 1500 meter dan bebatuan berpijar ke arah barat setinggi kira-kira 300 m dari puncak gunung dan terdengar gemuruh
Adapun maksud dari pemeriksaan ini ialah pemeriksaan volkanologi terhadap kegiatan gunung Egon dan bila ternjata terdapat perobahan2 penting mengenai keadaan morpologi sekitar puntjak, akan diadakan djuga pemetaan topografi.
Tiap - tiap pengunjung mnyusun laporan sendiri masing - masing. Ada seutus pepatah: lain kaki lain pasakan. Demikian pula dari hal susunan laporan, misalnya cara - cara W. Van Bemmelen (lampiran 1) dan Sudarmo - Merto (lampiran II), berlainan dan berjauhan.
Adapun maksud dari pemeriksaan ini ialah pemeriksaan volkanologi terhadap kegiatan gunung Egon dan bila ternjata terdapat perobahan2 penting mengenai keadaan morpologi sekitar puntjak, akan diadakan djuga pemetaan topografi.
Pada tanggal 28 April 1959, M. Pantouw mengirim radiogram yang berisi mengenai perkembangan G. Lokon dan G. Mahawu untuk tetap diperhatikan. G. Lokon selama 10 hari ini terus terjadi letusan selama 10 hari berturut turut. Hal ini menyebabkan rusaknya tanaman rakyat karena jatuhnya abu