Secara administratif daerah penyelidikan termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Aranio, Cempaka dan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Propinsi Kalimantan Selatan, sedangkan secara geografis daerah penyelidikan terletak antara 114`45'-115`10; BT dan 3`20'-3`40' LS. Luas daerah sekitar 670 Km persegi.
Secara administratif daerah penyelidikan termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Aranio, Cempaka dan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Propinsi Kalimantan Selatan, sedangkan secara geografis daerah penyelidikan terletak antara 114`45'-115`10; BT dan 3`20'-3`40' LS. Luas daerah sekitar 670 Km persegi.
Peningkatan pembangunan industri pada saat ini merupakan hal yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan bahan galian industri. Sehubungan dengan hal tersebut maka untuk memenuhi penyediaan bahan baku yang sangat diperlukan dalam industri perlu dilakukan peningkatan penyelidikan yang berhubungan dengan endapan mineral industri.
Latar belakang geologi daerah muara sebagian terdiri dari satuan batuan terubah tufa dasit dan batuan terobosan diorit kwarsa, grandiorit dan andesit. dengan latar belakang geologin seperti ini daerah ini memungkinkan terbentuknya suatu mineralisasi logam, dengan batuan terombosan sebagai sumber panas (heat source).
Pada saat pemerintah berupaya untuk meningkatkan perekonomian nasional,usaha kebijaksanaanya dalam menjadikan komoditi bahan galian industri sebagai pendamping sumber pendapatan negara maupun sebagai komoditas ekspor,PJPT II merupakan proses lepas landas dalam artian kemampuan bangsa indonesia untuk tumbuh dan berkembang di atas kebangkitan nasional…
Edisi
-
ISBN/ISSN
-
Deskripsi Fisik
Warna : Biru Halaman : 21
Judul Seri
LAPORAN EKSPLORASI MINERAL INDUSTRI DI DAERAH KABUPATEN BANJAR PROPINSI KALIMANTAN SELATAN SKALA 1:100.000
Penyelidikan logam mulia dan ikutannya di daerah ini terbagi 3 bagian daerah kerja, masing-masing :
1. Daerah muara dan cisarua/pasir madang seluas 131,08 km2
2. Daerah Jasinga seluas 82,64 km2
3. Daerah Leuwiliang seluas 90,33 km2