Sehubungan dengan letusan G. Anak Ranakah pada 28 Desember 1987, maka untuk mengetahui volume kubah lava dan peta situasi disekitarnya, telah dilakukan pengukuran pemetaan topografi selama satu bulan (Juni Juli 1988). Penulis dengan Sppd No. 444/0441/3402/88 bersama Sdr. Agus Karim Sppd No. 445/0441/3402/1988, melakukan pemetaan topografi puncak G. Anak Ranakah yang termasuk Kelurahan Longko, K…
Penulis ditugaskan kembali ke G. Anak Ranakah pada 20 Pebruari 1988 s/d 4 Haret 1988 untuk melakukan pengukuran kubah lava G. Anak Ranakah. Berdasarkan keadaan kegiatan yang diperlihatkan oleh G. Anak Ranakah sampai saat sekarang guguran-guguran hanya terjadi pada kubah lava bagian utara dan sedikit bagian timur dan selatan. Maka tim pemetaan daerah bahaya perlu melakukan pengukuran kubah lava …
A program to carry out a series of integrated research activities on Mount Krakatau and the surrounding area has been drawn up and circulated to relevant parties by the Indonesian is planned to span for two years, beginning in Augst 1981.
G. Lokon secara administratif berada dalam wilayah kecamatan Tomohon, Kabupaten Minahasa, Propinsi Sulawesi Utara. Secara Geografi berada pada 1° 21,5' Lintang Utara dan 124° 47,5 Bujur Timur. Dalam klasifikasi gunungapi aktif di Indonesia umumnya disebut G. Lokon - Empung.
Sub Direktorat Pemetaan Gunungapi, Direktorat Vulkanologi telah melakukan Pemetaan Daerah Bahaya G. Anak Ranakah. Pemetaan tersebut dilakukan bulan Juli 1988 dan merupakan penelitian ulang dan pemetaan lanjutan bulan Januari 1988 yang dipetakan oleh Ato Djuhara Wirasaputra. G. Anak Ranakah di komplek G. Mandasawu, termasuk kedalam wilayah Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Pendud…
Penyelidikan ini dimaksudkan untuk menghasilkan geologi gunung api, sebagai bahan dasar Vulkanologi untuk penyelidikan selanjutnya. Tujuan penyelidikan adalah pembentukan seperti gunungapi untuk mengetahui SIAU evolusi dilihat dari berbagai aspek geologi, stratigrafi gunung api, struktur geologi, dan lain-lainnya.
Tujuan pemetaan daerah bahaya G. Batur adalah untuk mempersiapkan suatu peta daerah bahaya suatu gunungapi yang mempunyai masa istirahat antara 1 sampai 30 tahun (jangka menengah). Pada 1970, G.Batur telah dipetakan oleh S.Hamidi dkk yang menghasilkan satu peta daerah bahaya setelah terjadi kegiatan letusan paroksimal 1963. Metode penelitian yang dilaksanakan selama pekerjaan ini dilaksanakan a…
Sesuai rencana kerja proyek pemetaan geologi Gunungapi Sub-Direktorat Pemetaan Gunungapi Direktorat Vulkanologi pada PELITA III geologi gunungapi Krakatau. Pekerjaan lapangan berlangsung 40 hari dari 13 Maret sampai dengan 21 April 1982.
Data dan neraca sumber daya batubara, gambut dan gas metana batubara (GMB) digunakan oleh kementerian atau lembaga terkait pembuatan kebijakan di sektor energi, sehingga dalam kegiatan pemutakhiran neraca sumber daya diperlukan keakuratan data yang telah diinventarisasi. Alur data penyelidikan berperan sangat penting dalam menunjang keakuratan dan termutakhirkannya data sumber daya dan cadangan…