seksi geokimia regional pada tahun anggaran 1988/1989 kembali melakukan penyelidikan geokimia regional bersistem priode kedua yang di lakukan pada bulan januari sampai maret 1989.daerah yang diselidiki termasuk lembar peta sarolangun/bangko A, B, C, dan D. penyelidikan dilakukan di daerah yang tertingal atau belum dikerjakan pada priode sebelumnya…
Morfologi daerah penyelidikan dapat dibedakan menjadi tiga satuan morfologi dimana batas dari masing-masing satuan hampir searah dengan poros P. Sumatera. Satuan Pegunungan menempati hampir separuh daerah penyelidikan mulai dari sekitar Surulangun menyebar ke arah barat sampai batas daerah penyelidikan. Satuan ini kadang-kadang menunjukan topografi…
Penyelidikan geokimia tinjau yang dilakukan pada tahun 1979 di daerah Riau menghasilkan adanya anomali timah di daerah yang membentang mulai dari Pasirpangarayan di sebelah baratlaut ke daerah Siabu di sebelah tenggara. Penyelidikan lanjutan yang bersifat eksperimen dilakukan di daerah Kabun-Aliantan pada daerah seluas sekitar 320 kilometer per…
Daerah panas bumi Limbong secara administrasi berada di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Daerah ini tidak berkaitan dengan sistem vulkanis, namun dikontrol oleh aktivitas vulkanik yaitu di kontrol oleh 3 (tiga) sesar utama struktur yaitu; Sesar menganan berarah baratlaut tenggara, Sesar mengiri berarah barat timur, Sesar normal berar…
Edisi
-
ISBN/ISSN
-
Deskripsi Fisik
55 hal,daftar gambar, daftar tabel, berwarna, cove
Kebutuhan akan logam mulia dan logam dasar selalu menunjukan kecendrungan meningkat atau paling tidak tetap stabil. Salah satu indikasi adalah meningkatnya kegiatan perusahaan pertambangan yang melakukan eksplorasi logam mulia dan ikutannya (logam dasar) diindonesia.
Pemilihan lokasi penyelidikan geofisika tematik didaerah sungai mera,kab sikka,NTT,didasarkan pada beberapa hasil penyelidikan geologi terdahulu yang dilakukan oleh DR.H.ehrat(1928)
Daerah penyelidikan, yang dikenal dengan nama daerah panas bumi Tuti Adagai - Bukapiting, secara administratif termasuk di dalam wilayah Kabupaten DT II Alor, Propinsi Nusatenggara Timur. Luas daerah penyelidikan sekitar 10 x 12 km", terletak pada posisi geografis antara 124°43'30"- 124°49'30" BT dan 08°08'30" - 08°13'30" LS. Geomorfo…