Telah dilakukan penelitian data pengukuran GPS daerah Gunungapi Guntur, Jawa Barat pada taggal 2 - 31 Desember 2010 di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Bandung, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deformasi akbat aktifitas gunungapi Guntur, Garut Jawa Barat.
Gunung Guntur telah berada dalam fase istirahat (dormant) selama 162 tahun. Salah satu upaya mitigasi bencana erupsi Gunung Guntur yang dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan MItigasi Bencana Geologi (PVMBG) adalah dengan melakukan pengamatan setiap hari dari Pos Pengamatan Gunungapi Gunutr dengan metode visual dan seismik.
Geosains merupakan suatu ilmu dasar yang mempelajari bumi dan isinya. Di dalamnya terdapat berbagai cabang ilmu seperti geofisika dan geologi. Vulkanologi merupakan salah satunya. Vulkanologi sendiri merupakan cabang olmu geosains yang merupakan ilmu yang mempelajari gunungapi, dari mulai pembentukan gunungapi, terjadinya erupsi, hingga metode yang digunakan untuk monitoring gunungapi itu sendiri.
Bumi tersusun atas beberapa bagian didalamnya, yang meliputi kerak bumi, mantel bumi, dan inti bumi. Tektonik lempeng sendiri membagi bumi tidak hanya berdasarkan komposisinya saja, melainkan berdasarkan sifat elastisitasnya, yaitu litosfer dan astenosfer.
Dalam penanggulangan bahaya letusan gunungapi diperlukan pemantauan yang sangat ketat. Salah satu metode pemantauan untuk mendeteksi denyut dari suatu gunungapi adalah dengan mempelajari gembumi di sekitar dan dibawah gunungapi (volcano seimology)
Kegiatan permukaan G. Sorik Marapi berupa tembusan solfatara/fumarola di kawah puncaknya, kawah-kawah yang ada di lerengnya, seperti kawah Sibanggor Julu di lereng utara, kawah Siunik di lereng timur, dan kawah Sibanggor Tonga di lereng timur laut dekat pos pengamatan.
Pada prinsipnya deformasi dari tubuh gunungapi dapat berupa kenaikan permukaan tanah (inflasi) ataupun penurunan permukaan tanah (deflasi). Deformasi yang berupa inflasi umumnya terjadi karena proses gerakan magma ke permukaan yang menekan permukaan tanah di atasnya.
Seismologi gunungapi merupakan cabang ilmu seismologi yang khusus mempelajri hubungan antara kegiatan vulkanik dan kegempaannya. Cabang ilmu ini melihat aktifitas kegempaan melalui proyeksi sinyal yang dihasilkan oleh kegiatan isi dalam gunungapi.
Deformasi tubuh gunungapi merupakan gejala perubahan di permukaan gunungapi. Gejala ini juga berhubungan erat dengan kegiatan magma, dicerminkan dan diidentifikasikan sebagai perubahan tekanan di dalam tubuh gunungapi yang disebabkan oleh tekanan/gerakan magma di bawah permukaan.
Dengan menggunakan ilmu geodesi, kondisi aktivitas gunungapi dapat dipantau sehingga banyak sekali metode di bidang geodesi yang digunakan untuk pemantauan gunungapi, salah satunya metode deformasi. Metode deformasi membantu dalam pemantauan aktivitas gunungapi dengan memberikan petunjuk mengenai apa yang terjadi jauh di bawah permukaan tanah.