Dalam rangka pelaksanaan PELITA I, 1971/1972, suatu tim dari Dinas eksplorasi, Direktorat Geologi telah melaksanakan peninjauan umum sebagian besar dari dataran pantai barat Sumatera dengan maksud untuk melaksanakan inventarisasi penyebaran pasir pantai yang mengandung mineral berat. salah satu dari daerah penyelidikan ini adalah pantai Padang-Airba…
Maksud dan tujuan penyelidikan ini adalah dalam rangka inventarisasi gejala-gejala panasbumi, mengenal lapangannya dan pengambilan conto-conto air panas. yang dilakukan dilapangan adalah pengukuran suhu, debit, dan derajat keasaman larutan gejala panasbumi yang muncul kepermukaan bumi, dalam bentuk sumber-sumber air panas, fumarola, dan solfatara.…
Tulisan ini merupakan laporan hasil penindjauan lapangan terhadap beberapa gedjala panasbumi di daerah Lampung Selatan. Hal itu dilaksanakan dalam rangka pre-feasibility study panasbumi di Indonesia oleh ahli-ahli Selandia Baru.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan
Panas Bumi (PSDMBP) khususnya dalam bidang pengelolaan, pelayanan dan
penyebarluasan data dan informasi sumber daya mineral, batubara dan panas bumi, perlu
dilakukan secara efektif, efisien serta dapat melayani masyarakat secara optimal. Salah satu
upaya yang dilakukan yaitu …
Kegiatan pemutakhiran data dan neraca sumber daya panas bumi ini menggambarkan hasil pemutakhiran data baik berupa data spasial dan tekstual yang terdapat di dalam sistem aplikasi basis data panas bumi di Pusat Sumber Daya Mineral Batubara Panas Bumi (PSDMBP). Data dan informasi yang dimutakhirkan telah melewati proses verifikasi agar memiliki akura…
Salah satu upaya pemerintah dalam percepatan pengembangan panas bumi di Indonesia adalah dengan melakukan penetapan Wilayah Kerja (WK) panas bumi pada daerah-daerah yang memiliki sumberdaya panas bumi. Dalam rangka penyiapan dan penetapan WK Panas Bumi, pada tahun anggaran 2019Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Pa…
Kegiatan pemutakhiran data dan neraca sumber daya panas bumi ini menggambarkan hasil pemutakhiran data baik berupa data spasial dan tekstual yang terdapat di dalam sistem aplikasi basis data panas bumi di Pusat Sumber Daya Mineral Batubara Panas Bumi (PSDMBP). Data dan informasi yang dimutakhirkan telah melewati proses verifikasi agar memiliki akura…
Kegiatan penyusunan kriteria zonasi sistem panas bumi merupakan langkah awal untuk menuju penyusunan peta zonasi sistem panas bumi Indonesia. Kegiatan ini dilakukan melalui evaluasi data geosains untuk menentukan parameter dan kriteria yang digunakan dalam menentukan delineasi beberapa manifestasi panas bumi yang saling berhubungan yang tergabung da…
Salah satu upaya pemerintah dalam percepatan pengembangan panas bumi di Indonesia adalah dengan melakukan penetapan Wilayah Kerja (WK) panas bumi pada daerah-daerah yang memiliki sumberdaya panas bumi. Dalam rangka penyiapan dan penetapan WK Panas Bumi, pada tahun anggaran 2018
Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi, Badan Geologi, melaku…
Sistem panas bumi di Indonesia, secara garis besar terdiri dari sistem panas bumi vulkanik dan non vulkanik. Sistem panas bumi vulkanik tersebar sepanjang jalur subduksi dan memiliki temperatur tinggi (>225°C). Sistem panas bumi non vulkanik banyak tersebar di Pulau Kalimantan dan Sulawesi, yang memiliki temperatur rendah (