Struktur geologi P. Buton banyak ditandai oleh adanya antiklin-sinklin, sesar anjak, sesar turun dan sesar geser mendatar. Sesar-sesar ini di bagian tengah umumnya berarah timurlaut-barat daya.
Maksud Dan Tujuan pengamatan daerah kenampakan panas bumi di Kapantoreh, P. Buton ini adalah untuk mengkahi ulang data geologi dan struktur, data kimia, dan jenis kenampakan panas bumi yang telah dilakukan sebelumnya untuk memperkirakan potensi panas bumi di lokasi tersebut.
data mengenai airtanah dalam hubungannya dengan pemunculan sumber panas bumi sangat penting dan juga merupakan salah satu informasi yang dapat digunakan dalam penafsiran kenampakan panas bumi.
Gunung strato dikenal sebagai kerucut komposit, berupa suatu bentang alam vulkanik yang dibentuk oleh batuan-batuan piroklastik berlapis, aliran lava, kubah dan sedimen gunungapi.
Daerah panas bumi Adum terdiri dari hampir sebagian besar batuan vulkanik berumur Kuarter, yang berasal dari beberapa pusat erupsi seperti lle Bolibean, ile mingar dan ile Labalekang.
Pemboran Sumur ATD-2 menghasilkan 27 contoh serbuk bor (cutting) dari permukaan hingga kedalam 81.50 meter dan inti bor (core) sepanjang 168.50 meter dari kedalaman 81.50 meter hingga kedalaman 250.91 meter.
Batuan tertua yang tersingkap di daerah panas bumi Ciheras, Cipatujuh, Tasikmalaya, terdiri dari batuan yang tergabung dalam Formasi Jampang berumur Oligo-Miosen.