Aktivitas vulkanik pada gunungapi yang terus berlangsung dan tidak dapat ditentukan kapan akan terjadi letusan karena setiap gunung meiliki karakteristik tersendiri. Maka hal ini sangat diperlukan pemantauan gunungapi dengan penerapan ilmu geofisika.
Dengan mempelajari ilmu geofisika maka dapat mempelajari bumi baik di atas maupun di bawah permukaan bumi, salah satunya adalah mempelajari gunungapi yang ada di permukaan bumi.
Pengamatan gunungapi Galunggung selama letusan 1982 terdiri dari metide Geofisika dan Geokimia. Semua metoda terebut merupakan tambahan/pelengkap dan hasilnya dikombinasikan untuk menganalisa dan mencoba untuk meramalkan kemungkinan besar arah aktifitas yang akan datang.
Salah satu fenomena alam yang terjadi sejak bumi ini terbentuk, yaitu erupsi gunungapi. Fenomena ini sejak adanya peadaban dan kehidupan manusia menjadi bencana alam yang kedatangannya tidak dapat diduga secara pasti kapan terjadinya, yang dapat merusak sarana dan prasarana untuk menunjang kelangsungan hidup.
Unsur-unsur utama dan unsur-unsur renik dari batuan gunungapi, ditunjang dengan data-data lainnya seperti geofisika, data seisimik, analisis air dan gas, serta pengatamatan visual, dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik gunungapi tersebut. Data-data ini penting untuk peramalan secara kualitatif terhadap letusannya di masa datang.
Salah satu metoda geofisika eksplorasi yang dipakai dalam pencarian lokasi panas bumi adalah metode gravity. Pada metoda gravity ini berdasarkan pada gaya atraksi dari pada benda-benda dibawah permukaan. Filtering dapat kita lakukan pada peta anomali Bouguer maupun pada peta anomali residual sesuai dengan apa yang kita kehendaki.
Penyelidikan geofisika untuk mempelajari Gunungapi Tangkubanparahu telah dilakukan dari 02 Maret - 03 Mei 1999 menggunakan metoda gayaberat. Pengambilan data gayaberat difokuskan pada daerah puncak dan kaki gunung yang menghasilkan 155 titik ukur.
Daerah penelitian terdiri dari satuan andesit, piroklastik flow, granit, ryolit dan alluvium. Struktur geologi utama yaitu sesar normal Mamasa yang berada di daerah penyelidikan baratdaya - Timurlaut. Manifestasi panasbumi di daerah Mamasa dan sekitarnya berupa mata air panas yang mempunyai pH antara 8.2 - 8.62 (netral alkaline) termasuk ke dalam tipe air anas Bikarbonat dan immature water.
Hydrocarbon (minyak, gas, dan batubara) merupakan sumber energi yang sangat dibutuhkan, karena saat ini minyak dan gas merupakan sumber energi yang utama. Namun seiring dengan waktu, keberadaan cadangan minyak bumi dari tahun ke tahun semakin berkurang. Sehingga dibutuhkan suatu cara atau strategi untuk meningkatakan produksi hydrocarbon tersebut, baik dengan meningkatkan produ…