Saat ini terdapat beberapa metode pemantauan aktivitas gunungapi, yaitu: seismik, deformasi, kimia gas, termal, dan inderaja. Gunung Agung yang terdapat di sisi utara Pulau Bali tercatat sudah mengalami erupsi sejak tahun 1808.
Analisis deformasi bertujuan untuk menentukan kuatifikasi pergeseran dan parameter-parameter deformasi, yang mempunyai karakteristik dalam ruang dan waktu. Kuantifikasi pergeseran di dalam analisis deformasi gunungapi dapat digunakan untuk memberikan informasi tentang lokasi dari dapur magma dan mekanisme erupsi, serta dapat memberikan informasi mengenai pola dan kecenduran pergerakan gunungapi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besar pergeseran pada setiap titik-titik pengamatan GPS pada saat terjadi aktivitas erupsi/letusan Gunungapi Sinabung, serta mengetahui fenomeda deformasi yang terjadi ketika aktivitas erupsi pada setiap stasiun pengamatan GPS yang digunakan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui deformasi yang terjadi pada gunungapi menggunakan metode PS-InSAR denga validasi menggunakan data GPS. Data SAR yang digunakan, terdiri dari 27 citra Sentinel 1A tipe SLC dengan tanggal akuisisi 2 Januari hingga 28 Desember 2017.
Sinabung Volcano is located in North Sumatra with 2,460 meters high above sea level. This volcano was originally classified as type B volcano, but then classified as type A volcano because is is re-active on 29 August 2010.
Terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan untuk menentukan tinggi suatu itik di permukaan bumi. Metode-metode tersebut diantaranya adalah metode sipat datar (lavelling) dan metode trigonometri yang umumnya digunakan untuk menentukan tinggi orthometrik dengan geoid sebagai datum tinggi, serta metode GPS yang umumnya digunakan untuk menentukan tinggi normal dengan elipsoid sebagai datum tinggi.
Tujuan peneliatian ini adalah untuk menganalisis deformasi pada setiap titik pantau pada saat erupsi/letusan terjadi di Gunungapi Agung pada tanggal 21, 25, dan 26 November 20217 berdasarkan kinematics time series-nya. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data pengamatan GPS kontinu dari setiap titik stasiun pengamatan GPS yang berada di Gunungapi Agung pada…
Gerakan tanah merupakan salah satu fenomena alam yang paling sering terjadi di banyak negara. Di Indonesia, diantaranya Jawa Barat, khususnya di daerah Megamendung, Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah yang tentan terhadap gerakan tanah, data terakhir menyebutkan bahwa pada tanggal 8 Mei 2003 terjadi bencana gerakan tanah yang mengakibatkan massa tanah pada lereng runtuh dan membentuk ga…
Salah satu upaya mitigasi bencana erupsi yang dapat terjadi pada Gunung Kelud yaitu dengan cara melakukan pengamatan pergerakan pada tubuh gunung tersebut melalui pemantauan deformasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan gejala deformasi, dilihat dari nilai regangan di setiap titik pengamatan yang terjadi di Gunung Kelud dengan menggunakan data pengamatan GPS tahun 2016-2018.