Aktivitas vulkanik pada gunungapi yang terus berlangsung dan tidak dapat ditentukan kapan akan terjadi letusan karena setiap gunung meiliki karakteristik tersendiri. Maka hal ini sangat diperlukan pemantauan gunungapi dengan penerapan ilmu geofisika.
Dalam penanggulangan bahaya letusan gunungapi diperlukan pemantauan yang sangat ketat. Salah satu metode pemantauan untuk mendeteksi denyut dari suatu gunungapi adalah dengan mempelajari gembumi di sekitar dan dibawah gunungapi (volcano seimology)
Kegiatan permukaan G. Sorik Marapi berupa tembusan solfatara/fumarola di kawah puncaknya, kawah-kawah yang ada di lerengnya, seperti kawah Sibanggor Julu di lereng utara, kawah Siunik di lereng timur, dan kawah Sibanggor Tonga di lereng timur laut dekat pos pengamatan.
Seismologi gunungapi merupakan cabang ilmu seismologi yang khusus mempelajri hubungan antara kegiatan vulkanik dan kegempaannya. Cabang ilmu ini melihat aktifitas kegempaan melalui proyeksi sinyal yang dihasilkan oleh kegiatan isi dalam gunungapi.
Gunung Lokon merupakan gunungapi tipe A yang meiliki dua puncak yaotu puncak Gunung Lokon dan Gunung Empung. Sesungguhnya Gunung Lokon dan Gunung Empung adalah gunungapi yang berdampingan dan berbagi waktu erupsi.
Gunung api Gamalama merupakan Gunung api strato dengan tinggi puncak 1715 meter dan berada pada zona penujaman celah Sangir-Halmahera. wilayah ini merupakan zona penujaman yang cukup aktif yang dikenal dengan Punggungan Mayu.
Pada pengamatan kegempaan gunungapi, seringkali dijumpai sinyal asal gunungapi dengan ciri menerus dan kuasi harmonik. Dari sinyal jenis ini, dipelajari kandungan frekuensi dominan yang merupakan pencerminan dari viskositas dan dimensi kantung fluida. Guna mengetahui kandungan frekuensi dominan, dilakukan perhitungan/estimasi spektral menggunakan transormasi fourier cepat/diskrit.
Gunungapi Sinabung adalah gunungapi strato berbentuk kerucut, dengan tinggi puncaknya 2460m dpl. Lokasi Gunung api Sinabung berada di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Pemantauan terhadap Gunungapi Sinabung terus dilakukan karena gunung api tersebut masih memiliki aktivitas kegempaan yang cukup tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa aktivitas gempa tektonik lokal yang terjadi di sekitar Gunung Tangkuban Parahu dan melihat keterkaitannya dengan aktivitas gunung tersebut. Di daerah penelitian terdapat jalur sesar yang melintas di atas kawah-kawah Gunung Tangkuban Parahu. Jalur sesar tersebut kemungkinan masih aktif serta terkait dengan zona-zona sesar di Jawa Barat.
Erupsi Gunung Sinabung tahun 2013 menarik untuk dikaji terkait mekanisme dalamnya meliuti distribusi hiposenter dan mekanisme fokus. Salah satu cara untuk mengetahui mekanisme tersebut yaitu menganalisis gempa vulkano-tektonik (VT) yang terjadi.