Dalam nomor perdana tahun 2012 ini redaksi tetap konsisten menghadirkan topik yang menarik dan baru. Salah satunya adalah makalah yang mengulas kemungkinan prospek endapan emas di batuan ultrabasa di komplek ofiolit, seperti kita ketahui bahwa selama ini di Indonesia belum pernah dilakukan eksplorasi rinci untuk mencari endapan emas di komplek batua…
Dalam edisi ke-3 tahun 2011 ini tersaji 5 tulisan dengan topik yang beragam. Pembaca dapat menikmati tulisan mengenai potensi energy panasbumi di Gunung Ungaran,. Jawa Tengah. Masih mengenai potensi energy baru yaitu gas metana batubara (Coalbed Methane/CBM) di Ombilin, Sumatera Bar…
Timah putih di alam dijumpai dalam bentuk cebakan primer dan sekunder. Cebakan sekunder merupakan sumber daya utama, yaitu berupa cebakan letakan terdapat pada tanah residu dari cebakan primer, dan berupa cebakan aluvial darat maupun lepas pantai. Pengusahaan timah putih telah berlangsung ratusan tahun, dengan meninggalkan wilayah bekas tambang yang…
Endapan batubara Indonesia dapat dibagi dalam dua kelompok utama, Batubara Paleogen dan Batubara Neogen, yang masing-masing mempunyai karakter tersendiri, baik sebarannya maupun kualitasnya. Analisis kandungan sulfur pada sejumlah conto batubara dari berbagai cekungan batubara Indonesia dilakukan untuk mengetahui pola nilai kandungan sulfur batubar…
Sejarah pertambangan di Indonesia telah dimulai sejak lebih dari seribu tahun lalu, diawali dengan kedatangan emigran dari Cina yang menambang emas di beberapa wilayah, dilanjutkan pada jaman Hindu, pendudukan Belanda, dan Jepang. Kegiatan pertambangan selain oleh pelaku usaha pertambangan menggunakan peralatan berteknologi tinggi, banyak juga perta…
Buletin nomor ini dibuka dengan sajian mengenai sumber gas non konvesional yaitu gas yang berada dalam reservoir dengan permeabilitas rendah. Makalah ini mengulas potensi serpih gas di Nangaserawai, Kabupaten Sintang. Adanya keunikan karakteristik kimia manifestasi panas bumi di Daerah Sampuraga memberikan tantangan kepada ahli geokimia panas bumi d…
Manifestasi panas bumi permukaan yang terdapat di kabupaten Mamuju adalah berupa mata air panas yang tersebar di 5 lokasi , yaitu mata air panas Tapplang , Karema, Ampllas, Panasuan, dan air panas Kona Kaiyangan Dengan temperatur berkisar antara 37 - 71 derajat selsius . total energi panas yang hilang secara ilmiah(natural heat loss) dari kelima mat…
Salah satu usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan potensi panas bumi yang tersebar di seluruh daratan indonesia adalah melalui kegiatan penyelidikan mengenai kepanasbumian yang menunjang pengembangan dan pemanfaatan energi panas bumi, spertihalnya penyelidikan geokimia sistem panas bumi diloniyohu.
Salah Satu usaha Dalam Rangkja Optimalisasi pemanfaatan potensi panas bumi yang tersebar di seluruh daratan Indonesia adalah melalui kegiatan penyelidikan mengenai kepanasbumian yang menunjang pengembangan dan pemanfaatan energi panas bumi, sepertihalnya openyelidikan geokimia sistem panas bumi di Loniyohu. kehadiran sistem paas bumi di daerag dilon…
keberadaan sistem panas bumi daerah dulangeya ditandai oleh terdapatnya manifestasi panas bumi permukaan berupa 2 mata air panas di desa dulangeya yang bertemperatur 37 celcius, pH netral dan debit yang besarnya kurang dari 5 liter/ detik. berdasarkan hasil perhitungan nilai kehilangan alamiah pada mata air panasnya adalah sbesar 322 kWthermal.