Berdasarkan SPPD No. 4283/P/85 penulis ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan dan pengukuran suhu gunungapi di daerah sulawesi Utara dan Maluku. Gunungapi tersebut ialah G. Banda Api, G. Gamalama, dan G. Soputan, yang masing-masing ketiga gunungapi ini letaknya berjauhan.
Pegunungan gunung Dieng terdiri dari dua buah gunungapi Strato tipe A yaitu Butak Petarangan (Timbang) dan G. Prau. Keduanya termasuk dalam komplek pegunungan Dieng. Komplek tersebut meliputi tiga wilayah Kabupaten, yakni Wonosobo, Banjarnegara dan Pekalongan.
G. Kie Besi di P. Makian yang berada dalam wilayah Kecamatan Makian, Kabupaten Maluku Utara, Provinsi Maluku, termasuk salah satu gunungapi yang sudah lama istrahat. Kegiatannya yang terakhir terjadi pada 1890, berarti sudah 95 tahun berdiri tegak tanpa kegiatan sama sekali. Selama masa istirahat sempat dilakukan beberapa kali pendakian puncak dan baru 5 (lima) kali berhasil mencapai dasar kawa…
Pada tgl. 22/2-1963 diterima berite, balsa G. Agung meletus. Diminta perhatian periatian dari Volkanologi. Τgl. 23/2-163 a/d. 26/2-63 perdjalanan 26/2-63 perdjalanan dari Bandung - Bali/Karangasem Tgl. 27/2-163 mai mengadakan penindjauan dan mentjari tempat untuk Pos Pengamatan. Se-kurang2nja diperlukan 3 tempat pos pengantan disekitar G. Agung.
Gunung Gamalama terletak di pulau Ternate, termasuk wilayah Maluku Utara. Puncak gunung ini pernah dipetakan situasinya pada 1980, namun pada 1983 terjadi letusan yang mengakibatkan perubahan disekitar puncaknya. Oleh karena itu Kepala Seksi Pemetaan Topografi menganggap perlu melakukan pengukuran situasi puncak yang baru, mengingat gunung ini sering menunjukan kegiatannya.
The shape of the Agung-volcano - as a "rain-catcher" itself - showed how regularly the rains were pouring down in the surroundings of its summit depending upon the wind direction. Initially the wind was blowing from the East, then it gradually changed into a mix-direction before it kept its steady direction from the West. Owing to the topography of the volcano the first lahars set into motion b…
Sebagai realisasi rencana kerja tahun anggaran 1984/1985, pemetaan topografi telah memetakan daerah yang diperkirakan terkena bahaya gunungapi dilereng barat G. Gamalama P. Ternate Kabupaten Maluku Utara.
Dalam laporan lapangan ini penulis menitikberatkan tentang aliran lahar hujan, terutama mengenai keselamatan kampung-kampung yang terletak disekitar jalur-jalur sungai yang kemungkinan akan dilaluinya. Hal ini berhubungan dengan gejala-gejala kenaikan kegiatan G. Merapi pada bulan Mei 1975. Survey dilakukan oleh 2 petugas dan dilaksanakan selama 14 hari
Maksud dari laporan ini hanya sekedar memberikan laporan tentang kisah perjalanan/pekerjaan, selama penulis bertugas di G. Kaba yang berkedudukan di Ketjamatan Tjurup, Kab. Bedjang Lebong Bengkulu/Sumatra Selatan.