Dalam penelitian ini sebanyak 316 sumber gempa vulkanik atau mikroseismik (m
Metoda tomografi yang telah berhasil digunakan untuk mengungkap citra struktur litosfer bumi yang menujam ke dalam lapisan mantel menggunakan gelombang gempa bumi tektonik global dicoba diterapkan di daerah yang lebih kecil yaitu daerah gunungapi.
Dalam penelitian ini tomografi seismik gunungapi ini data waktu tiba gelombang P dan waktu tiba gelombang S digunakan untuk mencitrakan struktur bawah permukaan Gunung Guntur.
Gejala aktivitas vulkanik dan tektonik pada beberapa masa krisis di G. Kelut selama selang waktu antara letusan 1966 sampai 1990 dianalisis untuk mendapatkan pola kegiatan magmatik G. Kelut. Gejala tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan megmatik berhubungan dengan kalainan sebaran gempa tektonik mulai kedalaman 100km dan ativitas vulkanik merupakan lanjutan ativitas tektonik tersebut.
Unsur-unsur utama dan unsur-unsur renik dari batuan gunungapi, ditunjang dengan data-data lainnya seperti geofisika, data seisimik, analisis air dan gas, serta pengatamatan visual, dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik gunungapi tersebut. Data-data ini penting untuk peramalan secara kualitatif terhadap letusannya di masa datang.
Beberapa karakteristik Gunung Lokon yang telah di teliti menunjukkan bahwa gelombang gempa vulkanik Gunung Lokom memiliki keunikan yang berbeda dengan gunungapi lain di Indonesia. Pemantaun kegempaan Gunung Lokon dilakukan menggunakan 5 stasiun seismik di sekita Gunung Lokon.
lapangan panasbumi Kamojang telah mengalami penurunan kadar air hingga 20%, sehingga menyebabkan turunnya produksi uap. Upaya peningkatan produksi uap terebut dengan cara injeksi air pada sumur-sumur yang sudah tidak produktif.
Data kegempaan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder dari pemantauan seismik di Pos Pengamatan Gunungapi Guntur, yakni data seismik (kegempaan) dalam kurun waktu 1 Januari 2008 - 26 Agustus 2008.
Pemantaun aktivitas gunungapi dapat dilakukan dengan berbagai metode, antara lain metode seismik, thermal, kimia gas, dan deformasi. Salah satu metode yang cukup efektif, disamping metode seismik yang umum digunakan adalah metode deformasi yang berbasiskan pada pengukuran geodetik terhadap deformasi horizontal dan vertikal dari daeah gunungapi tersebut.
Gunungapi Guntur terletak di Garut, Jawa Barat, Indonesia. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1847. Karena Gunung GUntur berada dekat dengan daerah yang populasinya padat di Garut, diperlukan mitigasi bencana gununga[i. Dalam penelitian ini, kami melakukan penentuan struktur kecepatan seismik 3D yagn berasal dari inversi tomografi.