Propinsi Kalimatan Selatan adalah propinsi yang memiliki potensi kekayaan alam yang cukup besar jumlahnya, termasuk potensi sumberdaya mineral dan energi.
Kerjasama studi transportasi ini dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerjasama studi antara Direktorat Jenderal Pertambangan Umum dengan "The New Energy and Indusrtial Technologi Development Organization of Japan (NEDO)" dalam rangka pelaksanaan "The Integrated Study For Coal Transportation System In East, South and Central,Kalimantan" yang telah di…
Untuk merealisasikan rencana Daftar Isian Kegiatan Suplemen (DIK-S) Geologi dan Sumberdaya Mineral, dalam hal ini Direktorat Sumberdaya Mineral yang pelaksanakannya dilaksanakan oleh Sub Direktorat Eksplorasi Batubara dan Gambut telah melakukan penyelidikan endapan batubara dan gambut di dearah Sumatera Barat dan Sulawesi.
Batubara sebagai salah satu pilihan energi pengganti minyak bumi terdapat hampir di seluruh kawasan di Indonesia,guna memenuhi batubara secara berkesinabungan perlu di adakan eksplorasi terhadap daerah-daerah yang secara geologi diketahui mengandung formasi pembawa batubara.
Kebijaksanaan nasional di bidang diversifikasi energi sudah menggariskan mengenai pengembang pemanfaatan batubara di dalam energi untuk sektor tenaga listrik, industri semen, industri kecil, industri lainnya, dan bahan bakar rumah tangga dalam bentuk briket batubara.
Dengan dilaksanakannya program kebijakan enrgi nasional, khususnya yang menyangkut penggunaan batubara sebagai sumber energi pengganti bahan bakar minyak, kebutuhan batubara pada masa yang akan datang akan meningkat denga pesat.
Mengingat makin meningkatnya kebutuhan energi nasional di masa yang akan datang dan makin langkanya sumber-sumber daya energi konvensional seperti gas dan minyak bumi, sedangkan potensi sumberdayab gambut di Indonesia cukup besar, maka gambut bisa diharapkan sebagai sumberdaya energi alternatif.
Saat ini batubara merupakan sumberdaya mineral yang sangat penting sebagai sumber energi alternatif pengganti sumber energi minyak dan gas bumi, sehingga sumberdaya batubara tersebut perlu dikelola secara benar dan baik, yang suatu saat akan diperlukan sebagai sumber energi yang penting.
Daerah eksplorasi dengan luas 640 Ha terdiri dari 2 blok yaitu Blok A (340 Ha) dan Blok B (300 Ha) merupakan sebagian wilayah dari blok Prospek Upau yang mempunyai luas keseluruhan 7.800 Ha, termasuk kedalam wilayah Kabupaten Tabalong, Propinsi Kalimantan Selatan.