Tiap - tiap pengunjung mnyusun laporan sendiri masing - masing. Ada seutus pepatah: lain kaki lain pasakan. Demikian pula dari hal susunan laporan, misalnya cara - cara W. Van Bemmelen (lampiran 1) dan Sudarmo - Merto (lampiran II), berlainan dan berjauhan.
Adapun maksud dari pemeriksaan ini ialah pemeriksaan volkanologi terhadap kegiatan gunung Egon dan bila ternjata terdapat perobahan2 penting mengenai keadaan morpologi sekitar puntjak, akan diadakan djuga pemetaan topografi.
Dari tanggal 4 Juli 1988 s/d 23 Juli 1988, L.Djoharman, B.Sc, Komar R. dan pengemudi Kosim Al Sukar ditugaskan ke G. Tangkubanparahu (Jawa Barat) dan G. Lamongan (Jawa Timur), untuk melakukan penelitian dan pengukuran deformasi di kedua gunung tersbut.
Pada tanggal 28 April 1959, M. Pantouw mengirim radiogram yang berisi mengenai perkembangan G. Lokon dan G. Mahawu untuk tetap diperhatikan. G. Lokon selama 10 hari ini terus terjadi letusan selama 10 hari berturut turut. Hal ini menyebabkan rusaknya tanaman rakyat karena jatuhnya abu
Untuk menentukan sensitivitas tranduser dapat dilakukan dengan berbagai metoda, diantaranya, DC Method, AC Method, Weight Method, Test Coil Method, Tilt Method, Condencer Method dan Damping Constant Method. Meskipun demikian, dalam menentukan sensitivitas tranduser Horizontal dan Vertikal yang berada di Pos Pengamatan Gunungapi Rendang dan Budakeling diterapkan metoda damping constant.
Di dalam bukunya, kemerling mengatakan, bahwa jalan jung menuju kepuncak ada dua, pertama yang terdekat dan termudah lewat batu - sababaru. Sesampai disitu terus mengikuti jalan raja ke Natal. Tempat tertinggi di jalan disebut Pintu Angin, ketinggian 1280m. Pinggir kawah yang akan dituju 2145m. Jadi perlu mendaki lagi 865 m.
Kawah gunung lokon setelah letusan yang berakhir pada tanggal 28 November 1952 berada dalam keadaan tenang selama lebih kurang 5 tahun lamanya. dalam jangka waktu itu, kawah hanya seolah olah hanya sebagai mengaso saja. Mulai Februari 1958 gunung mulai mengadakan letusan-letusan seperti waktu tahun 1951 s/d tahun 1952
G. Inirie terletak di daerah Ngada disabelnh Selatan Kabupaten Badjawa. Oleh penduduk "INI RIE" diartikan "Ibu jang baik", rupa2-nja sedjak sekitar gunung tsb. didiami oleh penduduk, belum pernah gunung tsb. memperlihatkan amarahnja atau meletus, jang mana menjebabkan kerugian2 bagi penduduk dll. Kesuburan tanah disekitar gunung pun tjukup memuaskan.
G. Inirie terletak di daerah Ngada disabelnh Selatan Kabupaten Badjawa. Oleh penduduk "INI RIE" diartikan "Ibu jang baik", rupa2-nja sedjak sekitar gunung tsb. didiami oleh penduduk, belum pernah gunung tsb. memperlihatkan amarahnja atau meletus, jang mana menjebabkan kerugian2 bagi penduduk dll. Kesuburan tanah disekitar gunung pun tjukup memuaskan.
G. Gamalama yang juga disebut Piet van Ternate atau G. Ternate (1715 m), terletak di Pulau Ternate, merupakan gunungapi strato dan termasuk salah satu gunungapi aktif di Indonesia. Dalam sejarah, letusan atau peningkatan kegiatan bermula pada tahun 1538. Hingga kini telah terjadi sebanyak 74 kali peningkatan. Letusan terakhir terjadi pada 9 Agustus 1983.