Gunung Kelut terletak di antara Gunung Wilis (+2562 m) dan G. Kawi (+ 2651 m), berderet arah barat daya timur laut di kawasan kabupaten Kediri dan Blitar, Jawa Timur. Tinggi Gunung Kelut hanya + 1731 m di atas muka laut, namun Gunung Kelut mempunyai kawah yang aktif, tidak demikian halnya dengan kedua gunung api lainnya.
Gunung Bromo merupakan gunungapi kerucut sinder dalam kaldera Tengger. Gunungapi tersebut terletak di wilayah kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggi, Jawa Timur. Terletak pada posisi geografi 7 derajat,56 1/2 Lintang Selatan dan 112 derajat 37'Bujur Timur. tinggi di atas muka laut 2329m dan tinggi di atas kaldera 200m
dengan adanya kegiatan vulkanuk umunya di tanah air pada waktu akhir-akhir ini (1960/1961) dan khususnya kegiatan G. Slamet pada akhir tahun 1960 sampai permulaan tahun 1961, maka oleh Djawatan Geologi/ Urusan vulkanologi metasa perlu mengadakan permeriksaan puncak G. Slamet untuk mengetahui perubahan perubahan apa yang telah terjadi sebagai akibat kegiatan vulkanik dan kemungkinan -kemungkina…
Gunung merapi dalam tahun 1961 bekerja dengan giat sesudah tenang selama l.k 2 tahun. Kegiatan dimulai sejak tanggal 5 April 1961 dengan guguran-guguran dari sumbat lava sebelah baratdaya dan kemudian disusul oleh kegiatan yang berpusat pada lava 1957.
Pada bulan Djuni 1961 dari Djawatan Goologi Uru-san Volkanologi dilantjarkan pomorikanan kopuntjak Mo-hamoru Kawah Djonggring Soloko dan penulis borkonan mo-ngikuti rombongan okupodisi jang dipimpin oloh Sdr. A. Djajawinangun (Pangetur Toknik tk.I) diikuti oleh Sdr. I. Soomrja (Djuru Toknik tk.I), Sdr. Bilal (Pongamat Toknik Goologi) Sdr. Keann den Sdr. Sohab masing2 po-kordja Pos U.V. dan 8 or…
Sebagai jang telah ditetapkan dalam surat No.21/8/G.3/5/58, sesudah bantuan dari Bandung datang di Gn Sawur, 1 Sar M.I.Adnawidjaja, 2 Sdr. Sudarso, 3 Sdr. Rukman dan 4 Sdr. Nasum dengan Walky-Talkynja, maka tgl 25/5-'58, kami dongan Sdr2 No. 13 de-ngan dibantu seorang pekerdja dari Pos Sawur, berang-kat menudju Malang liwat Someru Selatan ke Dampit/Wedana Turen terus Malang, menemui Bapak Wk.Re…
Pada tanggal 16 Oktober 1958, kami berangkat kedaerah Gn. Slamet bersama Sdr. O. Rukman pengamat G.Api pada Djawatan Geologi di Bandung gunn mongadakan pemeriksaan setempat karenn menurut laporan dari Sdr. Wedann Bumidjawa dan Ass. Wedana Batur-raden Gunung tsb sedjak bulan September 1958 menundjukkan kegi-atan bekerdja.
Dengan adanja laporan2 dari pos pendjagaan gunung berapi di Babadan, jang memberitahukan bahwe G.Morapi dalam pormulaan th. 1953 soring mongeluar-kan asap tebal hitem, lagi pula meningkatnja beker-djanja solfatara2 didaerah puntjak, make sogera di-adakan penindjauan oloh Kepala D.G.B. beserta dengan Sdr. Mo.Slamet den Surjo
Kerdjanja gunung: a. "Sinar api" Hampir terus menerus bisa tam-bara pak pada malam hari pada waktunja torang, dari Kawah Djonggringsloko berwarna morah mu-da (oranja). Tempo2 tampak biru (gloed) jang dihombuskan, (dalam keterangan merupakan fon-tym).
Oleh penulis telah dindakan penindjnuan kepuntjak pada awal bulan Nopember 1955. Pemeriksaan ini adalah jang per-tama kali sedjak letusan2 tahun 1953 berachir dan oleh ka-renanja dianggap sangat penting untuk mengetahui perobahan2 Jang terdjadi didasar kaldera dan pada kerutjut erupsi во-bagai akibat proces letusan tersebut.