Masyarakat manusia yang berada dalam lingkungannya yaitu lingkungan alam, memberikan saling ketergantungan dan saling kerjasama diantara keduanya. Manusia membutuhkan alam, dan alam membutuhkan belaian kashi sayang manusia, agar alam dapat dimanfaatkan, dapat dikelola, dijaga, dilestarikan, dan alam dapat dijadikan sebagai tempat untuk sekolah yang baik bagi pembinaan watak dan pribadi manusia.
Pemetaan ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data geologi gunung api tersebut berdasarkan hasil penafsiran foto udara yang didukung dengan penelitian langsung di lapangan. Penelitian yang dilakukan meliputi aktivitas gunungapi tersebut, sebaran, posisi dan jenis batuan yang dihasilkan, morfologi dan struktur geologi yang berkembang serta hubungannya dengan formasi batuan yang lebih tua. Tujuan p…
Setelah terbentuknya sumbat lava selama tahun 1974-1977 dan letusan terakhir yang sekaligus membongkar sumbat lava pada September 1977, G. Lokon kembali pada kegiatan normal. Gejala awal peningkatan kegiatan kembali mulai tampak secara visual sejak akhir November 1982 berupa munculnya asap kawah di permukaan. Gejala ini berangsur naik baik ketebalan, ketinggian maupun tekanan asapnya. Gejala la…
Sehubungan dengan laporan petugas pengawasan gunung api Sumatera kepada Gurbernur KDH Tkt. I Sumatra Barat tanggal 13 Juni 1975 No. 18/PGS/1975 tentang meningkatnya suhu mataair panas di kaki Utara G. Talang ( mataair panas Batu Berjanjang) dimana tembusannya disampaikan kepada kepala seksi Pengawasan Gunungapi Sub. Dit. Vukanologi Direktorat Geologi, dengan surat penugasan No. 3015/s/1975 tan…
Pemetaan Geologi Komplek Gunungapi Dukono dimaksudkan untuk menyajikan data dasar geologi gunungapi yang diharapkan dapat dipergunakan sebagai aplikasi kajian kegunungapian lainnya. Lebih lanjut pemetaan geologi ini ditujukan untuk mengetahui jenis, urutan dan genesis batuan / endapan hasil erupsi gunungapi di Komplek Dukono serta gambaran umum kerangka pembentukan gunungapi yang tersaji dalam …
Gunung Ciremai adalah salah atu gunungapi aktif di Jawa Barat, yang merupakan batas antara Kabupaten Cirebon, Kuningan dan majalengka. Letusan terakhir terjadi dalam tahun 1937/1938, kegiatan letusan berlangsung 24 Juni 1937 hingga 7 Januari 1938. Pusat letusan dari kawah Sentral. Sebaran abu hasil letusan 1937/1938 ialah daerah seluas lk. 52,500 km2 (Kusumadinata 1971)
G. Gamalama (1715 m dpl) adalah salah satu gunungapi paling aktif di Maluku Utara. Gunungapi ini dikenal juga sebagai Piek van Ternate (puncak Temate), merupakan pulau gunungapi (tipe strato) yang hampir berbentuk lingkaran, Jan-jan pulau ini 5,8 km dengan luas lebih kurang 105 km². Secara geografis terletak di P. Temate, di sebelah barat P. Halmahera dengan posisi 0° 48° Lintang Utara, 127 …
Renewed activities started on March 13 with an eruption, soon succeeded by bigger scale eruptions acoompanied by ejection of incandes cent lava fragments. Ash showers fell along the western coast of java adn sometimes on the Southern coast of Sumatera, depanding on the prevailing winds.
Dari hasil-hasil penjelidik terdahulu dapat disimpulkan bahwa gunung api ini dinjatakan aktif oleh karena ia mengadakan letusan setelah tahun 1600 (letusannja jang tertjatat tahun 1905). Walaupun letusannja bersifat ekplosif dan berlangsung hanja beberapa djam itu, akan tetapi kedjadiannja tidak disangka-sangka. Luas daerah jang langsung ditimpa oleh piroklastik hasil letusan sebesar 106.800 m2…
G. Dukono merupakan salah satu gunungapi aktif di Halmahera Utara bertipe strato dengan ketinggian puncak 1.087 m.dpl. Gunungapi ini muncul pada jalur busur vulkanik di bagian utara P. Halmahera, terletak pada posisi geografi 1 42 Lintang Utara dan 127 52' Bujur Timur. Secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Galela, Kabupaten Maluku Utara, Propinsi Maluku. Di sekitar puncak G. …