Inventarisasi Mineral Bukan Logam dan Batuan Lainnya di Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Buleleng Provinsi Bali dilaksanakan dengan tujuannya untuk mendapatkan informasi wilayah prospek mineral bukan logam dan batuan di wilayah Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Buleleng Provinsi Bali. Metode penyelidikan yang dilakukan mencakup persiapan lapangan berupa kegiatan studi pust…
Secara administratif daerah penyelidikan termasuk dalam kecamatan Motongkad Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara. Wilayah penyelidikan daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, termasuk kedalam Mandala barat (West & North Sulawesi Volcano-Plutonic Arc) sebagai jalur magmatik yang merupakan bagian ujung timur Paparan Sunda (Hall dam Wilson, 2000). Litologi daerah penyelidik…
Prospeksi pasir kuarsa di Kabupaten Tuban, Jawa Timur bertujuan untuk mengidentifikasi wilayah prospek, sebaran, kualitas, serta sumber daya pasir kuarsa sebagai bahan baku industri strategis. Pasir kuarsa dijumpai pada Formasi Ngrayong, dengan warna putih bening hingga kekuningan/coklat (karena pengotor Fe atau lempung), ukuran butir halus–sedang, bentuk sub- angular hingga b…
Secara administratif daerah penyelidikan termasuk dalam Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara. Lokasi penyelidikan termasuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan Kabaena Utara dan Kecamatan Kabaena Tengah. Maksud penyelidikan umum ini adalah melokalisir sebaran endapan nikel laterit Daerah Kabaena di Kabupaten Bombana, dengan tujuan untuk mendapatkan daerah prospek dan karakteristik e…
Penyusunan neraca sumber daya dan cadangan mineral tingkat nasional merupakan pelaksanaan kewenangan pemerintah pusat sesuai dengan ketentuan pasal 6 ayat 1 huruf r dalam Undang – Undang No 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 14 Tahun 2022 te…
Pulau Kalimantan yang terkenal sebagai “Pulau seribu Sungai” menyajikan keragaman geologi yang unik. Pada pulau terbesar ketiga di dunia ini kegiatan tumbukan (subduksi) terakhir diduga terjadi pada kala Oligo Miosen, jutaan tahun yang lalu. Dengan demikian proses magmatic tersebut telah menghasilkan larutan hidrotermal yang kaya akan mineral logam terutama emas.
Dalam Pelita V tahun anggaran 1989/1990, Seksi Penanggulangan Bahaya, Sub Dit Pemetaan Gunungapi Direktorat Vulkanologi, telah diberangkatkan satu tim pemetaan daerah bahaya ke G. Dempo selama 30 hari mulai 31 De- sember 1989 sampai 29 Januari 1990.
Pada tanggal 17 Juli 1990 bedasarkan SPPD No. Agus Karim 583/0441/3402/1990 dan No. 620/0441/3402/1990 dan A. Djadja Sumpena ditugaskan ke G-Kaba untuk melakukan pengukuran topografi puncak gunung tersebut.