Tugas pengamatan ini dilakukan sehubungan dengan pemberitahu-an PEMERINTAH PROPINSI DJAWA BARAT melalui suratanja tgl.11 April 1969 dan 10 Djuli 1969, perihal Kawah Gunung Galunggung tidak mengeluarkan asap. Pengamatan ini dilakukan penulis beserta Sdr. LUKAS (Dinas Volkanologi, Direktorat Geologi) dengan didampingi oleh seorang pedjabat dari Kantor Ketjamatan Indihyang Tasikmalaja, pada tgl…
Laporan kerja lapangan ini menitikberatkan tentang pengadaan bahan-bahan informasi Gunung Awu untuk penyuluhan Vulkanologi/Gunung api, terutama melakukan kegiatan pengamatan dan pendataan pemukiman serta kependudukannya yang terletak di dalam Daerah Bahaya dan Daerah Waspada Gunung Awu
Maksud dan tujuan pemeriksaan kawah adalah untuk mengetahui perubahan-perubahan topografi, kegiatan dan lain-lain, dibandingkan dengan pemeriksaan sebelumnya.
Maksud dari pembuatan dokumentasi Gunung api Karangetang ini adalah untuk melaksanakan salah satu kegiatan Proyek Penyelidikan dan Pengamatan Gunung api pada tahun anggaran 1998/1999, dengan tujuan untuk mengikuti perkembangan akhir dari aktivitas gunung api itu sendiri, seperti penyebaran lava dan bentuk morfologinya
Pengamatan seismik di G. Anak Krakatau digunakan sistem pancar. Seismometer dan pemancar di pulau gunungapi itu mengirim- kan data ke pantai P. Jawa, ke Pos Pengamatan Gunungapi G. Anak Krakatau di Pasauran. Sistem tersebut digunakan mulai Agustus 1983. Tepat 100 tahun setelah letusan ka tastrofik yang sangat terkenal itu.
G. Ebulobo terletak di P. Flores pada posisi geografis 48.5" LS dan 121° 11' BT, ketinggian 2149 m di atas permukaan laut atau 1610,8 m di atas dataran Boa Wae (Atlas Trop. Nederl. 1938, Lembar 27). Gunungapi ini mempunyai 8 buah titik letusan dn 3 buah sumbat lava sebagai ciri dari sisa keaktifan masa lampaunya. Pencapaian puncak dapat dilakukan dengan mendaki dari pung Nanga, Mulokoli dan me…