Selama fase aktif tahun 2014 lima seismometer yang ditempatkan di sekitar Gunungapi Slamet merekam sinyal tremor mulai pertengahan Juli. Keberadaan tremor ini kemudian diikuti dengan letusan-letusan abu dan lontaran lava beberapa minggu kemudian hingga terjadi erupsi besar pada awal hingga pertengahan September 2014.