The area of apeproxsimation 50 km2 in paga and nita sub districts ,sikka districts,east nusa tenggara ,indonesia has been chosen for follow-up mineral exsploration withhin kordinates as follows longitude between 122 1'27.3"-122 3'36.89" and latitude between-8 35'54.078"- -8 40'32.92".
Dalam rangka program pembangunan Jangka Panjang(pip II)/PELITA VI Tahun Anggaran 1994/1995.Proyek Eksplorasi Bahan Galian Logam telah melakukan penyelidikan Logam Besi dan panduannya di daerah Tanjung Ngalebu dan Nanga Panda,Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.
Edisi
-
ISBN/ISSN
-
Deskripsi Fisik
16 halaman,1 lampiran daftar VI,4 peta,tak bewarna
Daerah penyelidikan disusun oleh batuan gunungapi bersusunan andesit-basalt dari formasi kiro dan batuan dasit-riolit dari Formasi Tanahau. Batuan sedimen terdiri dari batu pasir ,batugamping,napal,batulanau,dan breksi yang semuanya termasuk Formasi Nangapanda.
Eksplorasi mineral logam didaerah ini merupakan eksplorasi tahap pertama atau eksplorasi regional dilakukan sehubung dengan hasil pemetaan geologi lembar lombok oleh S. Andi dkk 1994 yang menyebutkan terdapatnya gejala pemineralan emas (Au),Perak (Ag) dan cebakan (Cu,Pb,Zn) dalam formasi pengulung terutama yang bersentuhan dengan terobosan batuan da…
Daerah penyelidikan dengan luas kurang lebih 50 KM persegi terletak dalam wilayah Kecamatan Nita dan kecamatan Paga, Kabupaten DT II Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan titik koordinat sebagai berikut: 122 derajat 0' 27,3" - 122 derajat 3'36,89" Bujur Timur dan -8 derajat 40'32,92" Lintang Selatan. Pulau flores berdasarkan kerangka tekntonik …
Jalur pegunungan tengah jawa yang terjadi pada kala miosen dan pliosen atau yang lebih muda lagi (koolhoven 1993)dapat menjadi tempat kedudukan mineralisasi logam
Penyelidikan didaerah ini merupakan hasil kerjasama teknik antara Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM) dengan Korea Instiut of geoscience and Mineral Resources (KIGAM) fase II tahun Anggaran 2003 untuk meneliti secara lebih rinci hasil penemuan daerah prospek mineralisasi tipe epitermal pada penyelidikan fase II tahun 2002.