Penyelidikan dan pemeriksaan petrokimia batuan G.Lamongan yang hendak dicapai sesuai dengan sarana dan kemampuan yang ada bertujuan untuk mengetahui proses magma dengan pendekatannya. Pertama penyelidikan kenampakan di lapangan dengan pengumpulan conto batuan dan pemerik-saan kenampakan geologi. Kedua pemeriksaan/jenis analisis conto hasil lapangan di laboratorium. Ketiga studi pustaka yang ada.
G. Sundoro (3136 m) terletak di Jawa Tengah, meliputi wilayah Kabupaten Temanggung dan Wonosobo, Deberapa kaah terdapat di puncak gunungapi tersebut, suatu tanda bahsa kegiatannya sering bergeser dan dari ukuran kavsahnya dapat diduga bahsa letusan besar beberapa kali terjadi (Gb. 1). Bahkan jauh sebelum G. Sundoro yang ada sekarang terbentuk, letusan yang sangat besar pun pernah terjadi. Penul…
Metoda potensial diri digunakan untuk mengukur porbedaan poten-aial alam sepanjang permukaan tanah. Penggunaan metoda ini sederhana, praktin dan niabi murah. Penyelidikan potensial diri G. Guntur merupakan kelanjutan dari penyelidikan/pengukuran terdahulu. Pengukuran yang dilakukan membuat jalur pongukuran molalui G. Goulis-G. Parukuyan-G. Каbuyutan-G. Gunturloleran lava 1840 bagian tenggara …
Penyelidikan geokimia 0. Papandayan telah dikerjakan pada 15 Juli sampai dengan 29 Juli 1919, selama 15 hari, berdasarkan SPPD No.438/0441/3405/89dari Proyek Penyelidikan Gunungapi dan Panasbumi.
Semenjak keluarnya lava G. Anyar 1898, G. Lamongan belum menunjukan lagi kegiatan yang menghawatirkan. Dilihat dari sejarah letusan G. Lamongan menunjukan aktivitasnya di puncak serta di lerengnya.
Dengan SPPD nomor 1108/0441/3402/90, tertanggal 8 Oktober L. Dioharman BSc, Ir. Pudjo Asmoro MSc, Nanang Rahardja dan pengemudi Kosim Alsukar dengan kendaraan dinas Toyota D. 7774 V. ditugaskan ke G. Lamongan, Kabupaten Lumajang 20 hari dari pengukuran mengetahui tanggal 8/10 s/d 27/10 - 1990 Jawa Timur selama untuk melakukan deformasi di sekitar lereng bagian barat guna tingkat keaktifan G. La…
Pulau Kalimantan yang terkenal sebagai “Pulau seribu Sungai” menyajikan keragaman geologi yang unik. Pada pulau terbesar ketiga di dunia ini kegiatan tumbukan (subduksi) terakhir diduga terjadi pada kala Oligo Miosen, jutaan tahun yang lalu. Dengan demikian proses magmatic tersebut telah menghasilkan larutan hidrotermal yang kaya akan mineral logam terutama emas.
Dalam Pelita V tahun anggaran 1989/1990, Seksi Penanggulangan Bahaya, Sub Dit Pemetaan Gunungapi Direktorat Vulkanologi, telah diberangkatkan satu tim pemetaan daerah bahaya ke G. Dempo selama 30 hari mulai 31 De- sember 1989 sampai 29 Januari 1990.
Pada tanggal 17 Juli 1990 bedasarkan SPPD No. Agus Karim 583/0441/3402/1990 dan No. 620/0441/3402/1990 dan A. Djadja Sumpena ditugaskan ke G-Kaba untuk melakukan pengukuran topografi puncak gunung tersebut.