Pengeboran air tanah di Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur dilaksanakan sampai kedalaman 120 meter. Zona akuifer utama terdapat pada kedalaman 90-95 dan 100-115 mbmt. Kuantitas air tanah yang dapat diambil menurut nilai debit jenis sebesar 0,1 liter/detik/meter atau sekitar 1 liter/detik dengan menurunkan muka air tanah sekitar 10 meter dari kedudukan awal. K…
'Selama Pelaksanaan pengeboran di Desa Wonotirto, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur, dapat dicatat beberapa hal penting, antara lain kedalaman pengeboran mencapai -120,00 meter. Formasi batuan yang ditembus terdiri dari Formasi Wonosari dan Formasi Wuni, berupa Batugamping kalkarenit, lempung pasiran, batupasir tufaan.
Selama Pelaksanaan pengeboran di Kp. Legok, Desa Asem, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, dapat dicatat beberapa hal penting, antara lain kedalaman pengeboran mencapai -121,40 meter. Formasi batuan yang ditembus terdiri dari Endapan Aluvium dan Formasi Bojong, berupa napal pasiran, lempung pasiran, batupasir tufaan.
Pengeboran dilaksanakan sampai kedalaman 87 meter. Zona akuifer utama terdapat pada kedalaman 10-50, 62-75, 78-87 mbmt. Kuantitas air tanah yang dapat diambil menurut nilai debit jenis sebesar 0.6 liter/detik/meter atau sekitar 2 liter/detik dengan menurunkan muka air tanah sekitar 3 meter dari kedudukan awal. Kualitas air tanah tidak memenuhi persyaratan air minum (asin). Kualitas air tanah ma…
Kenampakan gejala panasbumi di permukaan terbesar pada lingkungan vulkanik (komplek Waisano) dan non vulkanik (daerah Werang)