Tujuan peneliatian ini adalah untuk menganalisis deformasi pada setiap titik pantau pada saat erupsi/letusan terjadi di Gunungapi Agung pada tanggal 21, 25, dan 26 November 20217 berdasarkan kinematics time series-nya. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data pengamatan GPS kontinu dari setiap titik stasiun pengamatan GPS yang berada di Gunungapi Agung pada…
Banyak gunungapi di Indonesia hanya dipantau dengan satu alat kegempaan yang direkam secara analog, dimana dari data analog ini dapat dibaca waktu terjadinya, amplitudo dan durasi gempa. Melalui durasi gempa dapat dihitung megnitudo gempa yang selanjutnya dapat dipergunakan untuk menghitung energi gempa dan pada akhirnya dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi proses fisis dalam tubuh gunungapi.
Selama fase aktif tahun 2014 lima seismometer yang ditempatkan di sekitar Gunungapi Slamet merekam sinyal tremor mulai pertengahan Juli. Keberadaan tremor ini kemudian diikuti dengan letusan-letusan abu dan lontaran lava beberapa minggu kemudian hingga terjadi erupsi besar pada awal hingga pertengahan September 2014.
Analisis risiko merupakan permasalahan keputusan spasial multikriteria atau multi criteria decision making (MCDM) yang memerlukan gabungan informasi geografi dan preferensi dari pengambil keputusan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan suatu sistem pendukung keputusan spasial (SPKS) yang dapat membantu pengambil keputusan melakukan pendekatan dalam menentukan suatu keputusan.
Pengamatan aktivitas seismik bumi menuntut ketepatan dan keahlian yang tinggi dari seorang pengamat. Pengamatan seperti picking dan penentuan lebar jendela yang sangat bergantung pada subjektivitas pengamat ini sangat sulit diterapkan pada sinyal gempa vulkanik, karena umumnya onset sinyal sering kali sulit terlihat.
Salah satu metode geofisika yang digunakan dalam pemantauan kegiatan gunungapi adalah metode seismik, yaitu dengan cara memantau kegiatan seismik atau kegempaan gunungapi secara terus menerus, baik sebelum letusan, pada saat letusan, maupun setelah letusan.