G. Lokon merupakan salah satu gunung api aktif yang berada di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Gunung api ini mempunyai frekuensi letusan yang sering bahkan hampir terjadi setiap tahun
Salah satu target Sub Direktorat Pengamatan Gunung api dalam Pelita VI adalah menyusun dan menerbitkan buku panduan gunung api. Diharapkan setiap seksi menghasilkan 2 buah buku dalah setahun. Untuk memenuhi target tersebut Seksi Sulawesi dan Maluku secara bertahap akan menyusun beberapa buku panduan yang pada akhirnya merupakan serial panduan gunung api
Salah satu sebaran gunung api di Minahasa adalah kompleks Lokon dan Empung, umumnya disebut G. lokon saja terletak di Kecamatan Tomohon, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara (Peta 1.). Mempunyai dua buah kerucut pada jarak lk. 2,2 km satu dari lainnya
Salah satu gunungapi aktif di Indonesia yang sering meletus adalah G. Lokon. Gunung ini terletak di dalam wilayah Kabupaten Minahasa, Propinsi Sulawesi Utara pada posisi geografi 1°21,5 Lintang Utara dan 124 47,5 Bujur Timur.
Sudah 14 tahun G. Lokon pada tingkat kegiatan vulkanik normal, baik visual maupun kegempaannya. Pada Juli 1984 teramati perubahan kegiatan visual, yaitu membesarnya hembusan asap dari kawah dan layu/mati di sebelah timur tenggara nya tumbuhan di sekitar kawah seluas lk. 3 m kawah. Hal itu merupakan gejala awal yang seketika dapat dideteksi karena sebelumnya sama sekali tidak pernah terjadi. Fen…
G. Lokon terletak di Kecamatan Tomohon Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara merupakan salah satu dari 5 buah gunung api aktif yang ada di dataran Sulawesi. Data gunung ini menurut data dasar gunung api Indonesia hal- 661 adalah sebagai berikut : Nama Lain : Lokon Empung Nama Kawah : Tompaluan atau Wallenaure Empung atau Empong Neumann Van Padang, 1951. Kini lebih dikenal dengan kawah lok…
Akhir-akhir ini kegiatan G. Lokon cukup ramai menjadi bahan pembicaraan, sehubungan dengan adanya kekeringan yang melanda areal sekitar kawah dan seringnya terjadi hembusan asap yang melampaui bibir kawah. Dalam keadaan normal hembusan asap terbatas di dalam kawah, tapi sejak Maret 1984 kepulan asap jauh melampaui bibir kawah. Kekeringan yang cukup parah terjadi menjelang akhir 1984 dengan area…
Akhir-akhir ini kegiatan G. Lokon cukup ramai menjadi bahan pembicaraan, sehubungan dengan adanya kekeringan yang melanda areal sekitar kawah dan seringnya terjadi hembusan asap yang melampaui bibir kawah. Dalam keadaan normal hembusan asap terbatas di dalam kawah, tapi sejak Maret 1984 kepulan asap jauh melampaui bibir kawah. Kekeringan yang cukup parah terjadi menjelang akhir 1984 dengan area…
Berhubung dengan meletusnja G. Lokon di Manado, pada tgl. 27 djam 20.15 dan 28 Mei djam 10.45, maka menarik surat perintah tgl. 29 Mei dari Tn.Ir.L.g. Tampubolon, Kepala Djawatan Pertambangan di Bandung, untuk mengadakan pemeriksaan di gunung tersebut.
Pada tanggal 28 April 1959, M. Pantouw mengirim radiogram yang berisi mengenai perkembangan G. Lokon dan G. Mahawu untuk tetap diperhatikan. G. Lokon selama 10 hari ini terus terjadi letusan selama 10 hari berturut turut. Hal ini menyebabkan rusaknya tanaman rakyat karena jatuhnya abu