Letusan G. Agung tahun 1963 tidak merupakan bahaja langsung bagi kota Karangasem. Bentjana jang diderita oleh kota ini adalah akibat daripada letusan tsb. jang berupa lahar2 sekunder jang merusak bagian kota disebelah selatan dan barat, daja. Kerusakan telah terdjadi pada setiap musim dan mengingat masih banjaknja endapan bahan letusan dihulu sungai2 jang menudju kearah kota Karangasem, maka di…
Untuk persiapan rapat jang akan diadakan dalam pertengahan bulan Agustus 1967 antara Bagian Volkanologi dengan P.U dan pemerintah Daerah Bali, penulis ditugaskan ke Bali menggantikan sdr. I.Surjo, jang berhalangan datang karena baru mendapat ketjelakaan lalu lintas di Tjibinong, Bogor. Maksudaja untuk mengumpulkan data2 dari lapangan sebagai bahan untuk rentjaan kerdja th. 1968 bagi P.U. Adapun…
Hingga saat ini belum ada tanda2, bahwa aktivita letusan G. Agung telah mereda. Sambil menunggu hasil pengamatan jang lebih meluas, maka agar pemerintah setempat dan rakjat tetap berpedoman dan menta'ati ke-tentuan daerah terlarang dan daerah bahaja sebagaimana jang telah diumumkan oleh team Volkanologi Direktorat Geologi pada tgl. 13 Maret 1963 jbl.
Kegiatan kembali ("opleving") magmatik G. Agung pada tgl. 27 Djanuari 1964, merupakan letusan2 miniatur tjorak volkanion ("vulcanina type eruption"), dengan asap2 kelabu hohitam-hitoman bergumpal-gumpal serupa kol kembang dan mentjapai ketinggian maksimal k.l. 4000 m. diatas puntjaknja. Gedjala ini ternjata merupakan detik2 penghabisan dari roda kegiatan volkaniknja sedjak tgl. 16 Februari 1963.
Adapun korban2 manusia sekeliling G.Agung akibat kegiatannja dalam tahun 1963 itu, terutama disebabkan oleh awan panas. dari pada itu, ada djuga jang disebabkan bom2 sslama kegiatan memuntjak pada tanggal 16 Mei 1963 dan karena lahar jang masih panas selama kegiatan2 masih belum mereda, segera setelah paroksismal pada tanggal 17 Maret 1963.
Gunung Agung berbentuk kerucut yang dari jauh tampak indah teratur dengan puncaknya yang gundul dan curam, merupakan gunungapi tertinggi di Bali, Kaki gunung sebelah timurlaut dan baratdaya berkembang hingga di pantai. Disebelah tenggara perkembangannya terhalang oleh suatu jajaran dari gunungapi-gunungapi kecil yang telah padam dan dibaratlaut dipisahkan dari Gunung Batur oleh suatu lembah yan…
Pada tgl. 22/2-1963 diterima berite, balsa G. Agung meletus. Diminta perhatian periatian dari Volkanologi. Τgl. 23/2-163 a/d. 26/2-63 perdjalanan 26/2-63 perdjalanan dari Bandung - Bali/Karangasem Tgl. 27/2-163 mai mengadakan penindjauan dan mentjari tempat untuk Pos Pengamatan. Se-kurang2nja diperlukan 3 tempat pos pengantan disekitar G. Agung.
The shape of the Agung-volcano - as a "rain-catcher" itself - showed how regularly the rains were pouring down in the surroundings of its summit depending upon the wind direction. Initially the wind was blowing from the East, then it gradually changed into a mix-direction before it kept its steady direction from the West. Owing to the topography of the volcano the first lahars set into motion b…
Let us assume that the permanent volcannic activity is a (steady) state of some regions in the earth's crust. This state is characterised by the rising of hot molten magma and/or by a greater than normal geothermal flow. The latter is accompanied by many secondary phenomena. Differences (cradionts) in pressure and in density of fluids will occur, and mechanical energy will be given off, appeari…
The catastropic eruption of Agung Volcano on the Island of Bali, Indonesia, in March 1963, caused the loss of more than 1,500 lives and extremely heavy economic loss of more than 5,000,000,000 Rupiahs. The eruption called for the evacuation of some 140,000 people from the danger areas, and the number of people whon it becane necessary to transmigrate immediately rose to 250,000. President Soeka…