Gunung Gede merupakan salah satu gunungapi tipe A yang masih aktif. Aktivitas letusan gerakhir Gunung Gede terjadi Maret 1957 berupa letusan dengan suara gemuruh disertai awan.
Analisa gempa vulkanik dalam dan dangkal yang dilakukan dengan melihat data seismik hasil monitoring Gunung Papandayan untuk melihat usat dari gempa serta kedalaman gempa yang terjadi disekitar kawasan gunungapi atau yang lebih dikenal dengan penentuan lokasi hiposenter.
Melihat dari sejarah letusan gunungapi di Indonesia, sudah sangat banyak gunungapi di Indonesia yang meletus sejak tahun 1600. Salah satu gunungapi yang masih aktif sampai sekarang adalah Gunungapi Ili Lewotolok yang terletak di Nusa Tenggara Timur.
Perancangan sistem pengolahan data anggota, termasuk didalamnya mengenai rancangan input/output, bentuk organisasi file, rancangan user interface dan pembagian program dalam bentuk modul.
PVMBG merupakan salah satu institusi yang khusus bergerak di bidang gunung api, gempa bumi, tsunami, gerakan tanah, erosi dan sedimentasi. Di dunia internasional PVMBG dikenal dengan sebutan Volcanologi Survey of Indonesia (VSI). Di erah digital ini PVMBG mengembangkan multiplatform bernama MAGMA Indonesia. MAGMA Indonesia (Multiplatform Application for Geohazard Mitigation and Assesesment in I…
Data yang diolah untuk kajian kegempaan Gunung Gamalama merupakan hasil rekaman gempa Gunung Gamalama periode 4 Oktober 2018. Dari data rekaman gempa Gunung Gamalama yang didapatkan di PVMBG kemudian diolah menggunakan software Spyder (Python 2.7) untuk mengetahui trigger STA/LTA pada data gempa Gunung Gamalama.
Pemantauan deformasi dengan menggunakan metoda DInSAR dan menggunakan software SNAP. Dari pelaksanaan penelitian tentang Deformasi menggunakan Citra Satelit Sentinel-1A inim dihasilkan visualisasi sebaran deformasi Gunung Krakatau yang terletak di Kabupaten Lampung Selatan, Prov. Lampung.
Gunung Guntur merupakan salah satu tipe stratovolcano yang berada di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Berdasarkan sejarah erupsi Gunung GUntur telah beristirahat selama 1,5 abad. Jenis erupsi dari gunungapi ini eksplosif. Tujuan dilakukan penelitian ini antara lain mengindentifikasi jenis bahaya yang terdapat pada kawasan rawan bencana dan menentukan tingkat risiko yang terdapat pada kawasan rawan …
Pembelajaran kegunungapian serta mengetahui perkembangan gunungapi yang ada di sekitar masyarakat sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan aktivitas gunungapi tidak dapat di kontrol oleh manusia, namun hanya bisa dilakukan pencegahan terhadap kerusakan dan bahaya yang besar yang diakibatkan oleh aktivitas tersebut.
Perkembangan teknologi Sistem Informasi Geografi dan Digital Elevation Model (DEM) saat ini sesungguhnya sangat memungkinkan untuk memodelkan daerah bajiran aliran lahar dengan menggunakan pemodelan. Pemodelan yang dilakukan sebagai upaya untuk merepresentasikan keadaan alam ke dalam suatu model digital berbasis GIS.