ANALISIS GEOLOGI KEJADIAN GEMPA BUMI MERUSAK DI KABUPATEN GARUT DAN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT, TANGGAL 3 DESEMBER 2022

ANALISIS GEOLOGI KEJADIAN GEMPA BUMI MERUSAK DI KABUPATEN GARUT DAN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT, TANGGAL 3 DESEMBER 2022

1. Informasi gempa bumi

Gempa bumi terjadi pada hari Sabtu, tanggal 3 Desember 2022, pukul 16:49:41 WIB. Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 107,52 BT dan 7,51 LS, berjarak sekitar 26,7 km barat laut Kecamatan Pameungpeuk (Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat), dengan magnitudo M6,4 pada kedalaman 118 km. Berdasarkan informasi dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 107,588 BT dan 7,249 LS dengan magnitudo M5,7 pada kedalaman 112,5 km. Menurut data GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 107,62 BT dan 7,36 LS, dengan magnitudo M5,7 pada kedalaman 115 km.

2. Kondisi geologi dan penyebab gempa bumi

Lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada wilayah pesisir selatan Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran pantai yang berbatasan dengan morfologi perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal pada bagian utara. Wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa aluvial pantai, aluvial sungai, batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan batuan berumur Tersier berupa batuan sedimen dan batuan rombakan gunung api. Sebagian batuan berumur Tersier dan batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi. Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi. Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas penunjaman/ subduksi atau dapat disebut juga gempa bumi intraslab.

3. Dampak gempa bumi

Hingga laporan ini dibuat, menurut informasi dari media online kejadian gempa bumi telah mengakibatkan terjadinya bencana berupa korban luka-luka dan kerusakan bangunan di daerah Kabupaten Garut dan Cianjur (https://www.pikiran-rakyat.com; https://www.tribunnews.com; https://www.metrotvnews.com). Guncangan gempa bumi dirasakan cukup luas di Jawa Barat, karena kekuatannya menengah dan kedalaman dalam. Guncangan gempa bumi dirasakan di daerah Kabupaten Garut dan Cianjur pada skala IV MMI (Modified Mercalli Intensity), di Tasikmalaya, Kabupaten Bandung dan Kota Bandung dirasakan pada skala III MMI. Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi terletak di darat. Menurut data Badan Geologi wilayah pantai selatan Garut dan Cianjur tergolong rawan tsunami dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari 3 meter.

4. Rekomendasi

(1) Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.

(2) Bangunan di Kabupaten Garut dan Cianjur harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi.

(3) Oleh karena wilayah Kabupaten Garut dan Cianjur tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural.

(4) Kejadian gempa bumi ini tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.

========================

Badan Geologi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral


Sumber: PVMBG - Badan Geologi

Ikuti Berita Kami