Kerja Sama PSDMBP-USM Indonesia untuk Meningkatkan Nilai Tambah Batubara

Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP)-Badan Geologi menggagas Focus Group Discusion (FGD) atau diskusi terpumpun bekerjasama dengan Universitas Sari Mutiara Indonesia (USM), di Ign. Washington Purba Hall USM-Indonesia, pada Senin (29/04).
 
Koordinator Kelompok Kerja Batubara Eko Budi Cahyono, beserta tim dari PSDMBP hadir dalam kesempatan tersebut. Adapun narasumber yang hadir dalam diskusi terpumpun bertajuk “Proses Ekstraksi Material Maju dari Batubara” berasal dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Surya dan Universitas Padjadjaran (UNPAD). Sedangkan peserta diskusi berasal dari berbagai perguruan tinggi di Sumatera Utara yakni USU, Unimed, PTKI Medan, dan USM Indonesia.
 
Setelah dibuka oleh Ketua Yayasan Sari Mutiara Indonesia Parlindungan Purba dan disambut Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Sumut Saiful Anwar Matondang, Eko Budi Cahyono membacakan sambutan dari Kepala PSDMBP Agung Pribadi. Dalam sambutan tersebut, Kepala PSDMBP menyatakan bahwa grafena yang terkandung dalam batubara sangat berpotensi besar menggantikan grafit dan pada gilirannya sumber daya batubara di Indonesia termasuk berlimpah.
 
Di Badan Geologi, lanjut Agung Pribadi, grafena adalah salah satu dari empat strategi yang diterapkan untuk meningkatkan nilai tambah batubara. Tiga strategi lainnya berkaitan dengan batubara metalurgi, pengembangan logam tanah jarang (rare earth) dan asam humat batubara. Sayangnya grafena selama ini tidak diproduksi di Indonesia, melainkan dari Tiongkok dan India. Dengan adanya kekayaan berlimpah batubara di Indonesia, Badan Geologi berharap agar batubara tidak lagi hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan PLTU, melainkan ditingkatkan nilai tambahnya menjadi produk turunan batubara.
 
Acara dilanjutkan dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PSDMBP dengan Fakultas Sainti USM Indonesia. Dengan kerja sama tersebut, PSDMBP mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan menerima mahasiswa magang untuk program studi Fakultas Sainti USM Indonesia yaitu kimia dan sistem informasi. 
 
Setelah penandantanganan PKS, Fatimah dari PSDMBP menjadi pemapar pertama. Di antara hal yang disampaikannya adalah bahwa kelompok kerja batubara di PSDMBP mendapat tugas mencari alternatif lain untuk meningkatkan nilai tambah batubara Indonesia. Ia menyebut-nyebut artikel yang ditulis Vivi Purwandari dari USM Indonesia mengenai sintesis grafena dari batubara Sawahlunto. Setelah itu, Fatimah menghubungi Vivi pada tahun 2021 agar tergabung dalam diskusi Peningkatan Nilai Tambah (PNT) batubara bersama peneliti universitas lain dengan bidang keahlian berbeda. Kemudian PSDMBP dan Vivi mengerjakan ekstraksi grafena dari batubara dengan metode ultrasonikasi pada tahun 2022 dan 2023.
 
Pada gilirannya, Vivi Purwandari memaparkan tentang metode ultrasonikasi untuk proses ekstraksi grafena dari batubara merupakan cara yang terbilang murah dan ramah lingkungan. Tetapi karena kualitas grafenanya masih belum sesuai harapan, sehingga diperlukan masukan dan diskusi dari para narasumber ahli dan metode yang berbeda dalam menghasilkan grafena. Oleh karena itu, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi dengan menampung berbagai masukan dari narasumber.

Ikuti Berita Kami