PENINGKATAN TINGKAT AKTIVITAS G. KARANGETANG DARI LEVEL II (WASPADA) KE LEVEL III (SIAGA) - 8 FEBRUARI 2023

Bersama ini kami sampaikan hasil evaluasi kegiatan G. Karangetang di Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara, perioda 1 Januari - 6 Februari 2023.



I. PENDAHULUAN

Gunungapi Karangetang merupakan gunungapi strato, secara geografis terletak pada posisi koordinat 2o47' Lintang Utara dan 125o 24' Bujur Timur. Puncak G. Karangetang berada pada ketinggian 1784 m di atas permukaan laut. Secara administratif, G. Karangetang berada di Pulau Siau yang termasuk kedalam wilayah Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara. Gunungapi Karangetang diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berlokasi di Desa Salili, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.



Aktivitas vulkanik G. Karangetang dicirikan oleh pertumbuhan kubah lava yang terus bertambah umumnya terjadi pada kawah Utama (bagian selatan). Karakteristik erupsi G. Karangetang adalah erupsi efusif (leleran lava). Sejak 25 November 2018 pusat erupsi berada di Kawah II (Kw. Utara), menghasilkan endapan lava di sepanjang Sungai Malebuhe hingga mencapai laut, aktivitas erupsi di kawah Utara tampak mulai berhenti pada Maret 2019. Pada 20 Juli 2019 erupsi efusif terjadi lagi namun pusat aktvitas berpindah ke Kawah Utama (Kw. Selatan), erupsi ditandai dengan terjadinya luncuran lava pijar umumnya ke bagian barat, meluncur maksimum sejauh 1800 meter, serta luncuran ke arah tenggara, selatan dan barat daya maksimum meluncur jarak sejauh 2200 meter, dari pusat kegiatan. Tingkat aktivitas G. Karangetang adalah Level II (Waspada) Sejak 9 Februari 2021.



II. Pengamatan Visual

Selama perioda 1 Januari 2023, Gunungapi Karangetang sering berawan hingga mendung kadang tertutup kabut, pada saat jelas teramati asap kawah Utama putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga tebal, tinggi berkisar antara 25 - 150 meter di atas puncak, dari Kawah II asap kawah putih tipis - tebal tinggi maksimum 75 meter. Pada malam hari teramati api diam hanya di tubuh kubah Kawah Utara. Terjadi guguran namun secara visual jarak dan arah luncuran tidak teramati.



Perioda 1 - 7 Februari 2023 Gunungapi Karangetang sering berawan hingga mendung kadang tertutup kabut, pada saat jelas teramati asap kawah Utama putih sedang, tinggi sekitar 100 meter di atas puncak, sedangkan di Kawah Utara teramati asap kawah putih sedang, tinggi sekitar 50 meter di atas kubah, Api diam pada tubuh kubah masih terjadi. Guguran terjadi dari kawah Utama meluncur ke kali Batuawang dan kali Batang sejauh 800 meter serta ke kali Beha barat sejauh sekitar 1000 meter dari puncak.



III. KEGEMPAAN

Jenis gempa yang terekam selama perioda Januari 2023 adalah sebagai berikut: terekam 71 kali gempa Guguran, 52 kali gempa Hembusan, 8 kali Tremor Non-Harmonik, 94 kali gempa Hybrid/Fase Banyak, 19 gempa Vulkanik Dangkal, 152 gempa Vulkanik Dalam, 44 kali gempa Tektonik Lokal, 10 kali gempa Terasa, dan 371 kali gempa Tektonik Jauh.



Pada perioda 1 - 7 Februari 2023 terekam 162 kali gempa Guguran, 54 kali gempa Hembusan, 66 kali gempa Fase Banyak, 3 kali gempa Vulkanik Dangkal, 23 kali gempa Vulkanik Dalam, 3 kali gempa Tektonik Lokal, 1 kali gempa Terasa (MMI I) dan 42 kali gempa Tektonik Jauh.



IV. EVALUASI

Pengamatan visual terhadap tinggi kolom asap masih belum menunjukan adanya perubahan yang signifikan, tinggi kolom asap umumnya masih berkisar antara 50 - 150 meter diatas puncak. Namun kejadian guguran pada Kawah Utama semakin meningkat sejak 4 Februari 2023. Guguran lava meluncur ke arah kali Batang, kali Batuawang serta kali Beha barat sejauh sekitar 1000 meter dari puncak, sinar api masih belum tampak, suara gemuruh guguran lava kadang terdengar di Pos.



Kondisi Kawah Utara masih tampak adanya api diam pada tubuh kubah lava, asap kawah belum mengalami perubahan yang signifikan. Berdasarkan data instrumental, gempa Guguran menunjukan peningkatan sejak 18 Januari 2023, dan semakin meningkat pada 6 Februari 2023 sehingga terekam sebanyak 43 kejadian dan pada 7 Februari 2023 gempa Guguran meningkat menjadi 62 kejadian per hari. Kondisi terjadinya Guguran yang meningkat menunjukan peningkatan suplai magma ke permukaan yang menyebabkan penambahan material kubah dan juga ketidakstabilan pada kubah lava. Pergerakan magma kepermukaan dalam laju rendah ini kemungkinan akan diikuti dengan terjadinya erupsi efusif.



V. POTENSI BAHAYA

Gunungapi Karangetang merupakan gunungapi paling aktif di Indonesia dengan seringnya mengalami kejadian erupsi hampir setiap tahun. Karakteristik erupsinya berupa erupsi eksplosif tipe strombolian serta pertumbuhan kubah lava yang sering diikuti oleh kejadian guguran lava. Bahaya Gunungapi Karangetang umumnya diakibatkan oleh guguran lava dari kubah lava dan bahaya sekunder berupa lahar. Risiko bahaya semakin tinggi karena daerah di sekitar Gunungapi Karangetang memiliki jarak antara batas pantai dengan pusat erupsi hanya lebih kurang 4 km dan di dalamnya terdapat banyak pemukiman.



VI. KESIMPULAN dan Rekomendasi

o Hasil evaluasi aktivitas vulkanik secara visual dan kegempaan menunjukan terjadi peningkatan aktivitas, dan dinilai tingkat aktivitas G. Karangetang dinaikkan dari Level II (WASPADA) menjadi Level III (SIAGA), terhitung mulai tanggal 8 Februari 2023 pukul 16:00 WIB.

o Dalam tingkat aktivitas Level III (Siaga) masyarakat/pengunjung/wisatawan /pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 km dari kawah Utama serta 3.5 km pada sektor selatan dan tenggara.

o Pemantauan secara intensif tetap dilakukan guna mengevaluasi kegiatan G. Karangetang oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

o Masyarakat di sekitar G. Karangetang diharap tenang tidak terpancing isu-isu tentang erupsi G. Karangetang, dan agar senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro.

o Pada musim hujan masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu dari puncak G. Karangetang agar mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar.

o Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Karangetang di Desa Salili, Kecamatan Siau Tengah, Kabupaten Sitaro atau dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

o Masyarakat maupun BNPB, BPBD Provinsi Sulawesi Utara, BPBD Kabupaten Sitaro, dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi G. Karangetang setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diakses melalui website https://magma.vsi.esdm.go.id atau melalui aplikasi Android MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play.



Demikian di sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.





Plt. Kepala Badan Geologi

Muhammad Wafid

Ikuti Berita Kami