RAPAT KOORDINASI SINKORNISASI DAN PENGUATAN PROGRAM POKJA LAND SUBSIDENCE 2023 Semarang 25-26 Mei 2023

Dalam rangka penyampaian capaian dan target anggota Kelompok Kerja Mitigasi dan Adaptasi Amblesan Tanah di Dataran Rendah Pesisir dan Pengelolaan Air Tanah (Pokja Land Subsidence) dan penyusunan program kerja pada tahun 2023.

Pada tanggal 25 Mei 2023, Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL - Badan Geologi) menghadiri undangan dari kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Kemenkomarves) dalam "RAPAT KOORDINASI SINKRONISASI DAN PENGUATAN PROGRAM POKJA LAND SUBSIDENCE 2023', di hotel Tentrem Jl. Gajahmada No.123, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Kegiatan ini di buka dengan sambutan dari Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Sekda Provinsi Jawa Tengah Dr. A. P. Ir. Sujarwanto Dwiatmoko, M. Si, dalam sambutannya beliau menyapaikan beberapa hal, diantaranya :

"Air tanah di pantura ini (semarang) sudah terpantau detik demi detik, melalui penyediaan sumur pantau, dan trennya pada titik tertentu ada kenaikan Muka Air Tanah (MAT), dan kondisi tanah amblas pun tetap terjadi, kenapa demikian, karena ada faktor alamiah, sehingga MAT nya turun".

Dimana Saat ini pihaknya mengkonfirmasi Jika ada permintaan perpanjangan Izin Sumur (per 3 tahun) selalu akan kita kurangi debitnya, hal ini untuk menjaga kualitas air tanah itu sendiri. "Setiap tahun memang berkurang sumurnya, namun yg tdk berizin itu ada,, kenapa demikian,, itu karena tata ruang,, di wilayah pantura memfasilitasi industri untuk terus tumbuh dan bertambah."

Pada kesempatan ini juga turut hadir melalui Zoom, Prof. H. Emil Salim, MA, Ph.D.

Pada paparan beliau disebutkan bahwa, menurut beliau Jika kita mengikuti perhitungan ahli yang memberi gambaran sekenario dari perubahan iklim maka diambil 2 hal yaitu:

1. Naiknya muka laut (karena pemanasan global)

2. Turunya land subsidence (lahan akibat tersedot air tanah berlebihan)

Gabungan dari 2 kekuatan ini menyebabkan tenggelamnya 2 pulau, contohnya di wilayah Demak Utara Semarang, dan Masjid Di Pluit , ini memberi tanda bahwa 2 hal ini bukan hanya teori tapi sudah mencengkram tubuh tanah air indoensia ini

Oleh karena itu informasi tersebut tidak perlu disembunyikan, tapi secara prontal kita hadapi secara blak-blakan, dan upayanya adalah dengan menggalakan semua tenaga menghadapi Lans subsidence, kunci nya adalah ilmu pengetahuan dan kekuatan politik ikut dapat mendorong mengatasi hal tersebut.

Menurut Prof. H. Emil Salim, MA, Ph.D

Pertemuan hari ini sangat penting karena mempertemukan semua unsur pemerintah, untuk Bersatu mencari jalan dan menemukan jalan untuk menyelesaikan semua masalah land subsidence.

Tak hanya itu, kegiatan ini juga dibuka oleh Kepala Biro Hukum Kemenkomarves yaitu Bapak Budi Purwanto

Menurut beliau

"Program-program yang terus di inisiai Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan sangat perlu kita support, tidak akan terjadi perbaikan jika tidak ada sinergi semua pihak dalam hal ini".

Kami dari biro hukum kami akan terus mendampingi dan mendukung kinerja pokja land subsidence ini

mudah2n pertemuan sederhana dapat menumbuhkan sinergi dan memikirkan perubahan iklim yang terus berkembang, dan buah pikirna semua pihak dapet menjadi catatan perbaikan perubahan lingkungan dan menjadi sebuah strategi penyelesaian masalah lingkungan yang terjadi.

Pada kegiatan ini juga terdapat beberpa Sesi diskusi dimana kegiatannya dilakukan dalam 3 sesi diskusi

Sesi 1 yaitu Sesi Diskusi Panel di isi oleh pemapar

1.Mohammad Irfan Saleh, Direktur Sumber Daya Air, BAPPENAS.

2.Heri Andreas, Kepala Laboratorium Geodesi, Institut Teknologi Bandung

3.Yus Budiono, Peneliti pada PR Limnologi dan Sumber Daya Air, BRIN

Sesi 2 yaitu Sesi Pemaparan Program Sub-Unit A di isi oleh pemapar

1.SS Rita Susilawati, Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan, dan PLT SES Badan Geologi KESDM

2.Joko Widodo, Peneliti pada Pusat Riset Penginderaan Jauh, BRIN

PLT Ses Badan Geologi Ibu SS Rita Susilawati hadir memberikan paparan materi land Subsidence wilayah pantura dengan memberi contoh perubahan lahan di wilayah Pekalongan dan Demak Semarang.

Beliau berpesan bahwa, "Jika ada program penelitian dan memerlukan bahan penelitian, kami di Pusat Air Tanah Dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) sangat mendukung hal tersebut dengan sama-sama menyediakan data untuk saling mendukung dalam kebutuhan penelitian".

Mari kita merencanakan program secara terpadu dan terintegrasi sehingga menghasilkan data yang terintegrasi. Di 2024 kami mengharapkan adanya Kolaborasi dan kami PATGTL akan rencanakan di 2024 dan tahun-tahun yang akan datang.

Sesi 3 yaitu Sesi Pemaparan Program Sub-Unit B di isi oleh pemapar

1.Direktur Sungai dan Pantai, KPUPR

2.Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan hari pertama ini ditutup dengan kegiatan diskusi dan tanya jawab dengan menghadirkan penanggap dari kepala Bappeda Kabupaten Demak, dari badan Informasi Geospasial (BIG), dan dari Dewan Sumber Daya Air. Pada hari ke 2 akan dilaksanakan kegiatan Perjalanan Menuju Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak

(Sopyan Setiadi)


   

Ikuti Berita Kami