Penemuan di Kecamatan Bakti Raja (Bakara) Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, khususnya terkait piramida perlu diperjelas dan diterangkan dengan cermat. Penjelasan awal dari Pak Dani Hilman, penemu piramida tersebut, menjadi titik awal yang sangat penting. Namun, Badan Geologi menganggap penting untuk merinci beberapa poin penting dalam konteks ini.
Badan Geologi, berdasarkan data yang ada, belum memiliki informasi spesifik terkait temuan piramida ini. Sebagai lembaga yang memiliki fokus pada geologi dan sejarah bumi, Badan Geologi telah mengkaji bahwa terdapat banyak keraguan tentang adanya peradaban pada periode 75 ribu tahun yang lalu, terutama pada saat terbentuknya Kaldera Toba. Bukti-bukti konklusif tentang peradaban pada periode ini sangat minim atau bahkan belum ditemukan sama sekali.
Dalam kerangka penjelasan yang lebih realistik, Badan Geologi mencatat dua kemungkinan yang layak dipertimbangkan. Pertama, struktur yang tampak seperti piramida mungkin adalah hasil dari triangular facet yang banyak terdapat di "rim" Kaldera Toba. Kedua, triangular facet mungkin terbentuk setelah pembentukan Kaldera Toba dan kemudian digunakan oleh peradaban yang muncul setelah peristiwa tersebut, sekitar 75 ribu tahun yang lalu.
Sebagai informasi tambahan, dalam sejarah peradaban manusia, Homo sapiens melanjutkan ekspansinya dan menghuni benua Asia sekitar 60 ribu tahun yang lalu, dengan satu gelombang migrasi melalui garis pantai Samudera Hindia.
Penjelasan ini mencoba untuk mengklarifikasi bahwa, sementara temuan piramida menarik, bukti yang mendukung peradaban pada periode pembentukan Kaldera Toba masih memerlukan penelitian dan penyelidikan lebih lanjut. Badan Geologi berkomitmen untuk terus mengkaji temuan ini dengan sumber daya dan penelitian yang memadai.
Penulis: Oktory Prambada