Dalam rangka melaksanakan rencana kerja Kegiatan lapangan dari bagian proyek pemetaan daerah bahaya Gunungapi,, Seksi Penanggulangan Bahaya, maka ditugaskan lima orang anggota yang terbagi menjadi dua tim.
Setelah 30 tahun lamanja dalam keadaan tenteram. Kelihatannja tenang seakan-akan tidak ada apa2. Pada tg.7 1950, pagi, tidak tampak "tanda2 penting" (Vulkanische Verschijnselen) en) jang menundjukkan G.Kelud mulai bekerdja kembali. Hal ini dengan segera dilaporkan oleh Sår. Soepian jang sedang bertugas di G.Kelud kepada Bapak Residen dan Bapak Bupati, di Kediri. Dengan Radio-gran No. 2618/17 t…
Atas perintah tilgram tg. 1/10-151 No.1912 dari Kep Porw Djwt. Pertambangan Bindung, disertai dengan surat perintah Ketur Kantor Tiabang Djawatan Pertambangan Jogjakarta to. 3/10-151 -No.169/Um., penulis diberi tugt.s membantu mengawasi/menjelidi-Iti di G. Kelut, Pada tg. 14/10-151 dengan Sdr. Teknd dari Bandung, seje bertemu di station Jogjakarta dan selandjutnja kami bersame-s4-mt. meneruskan…
Laporan G. Tangkuban Prahu dari tgl 13/6-'52 s/d 20 djuni 1952,- telah dikirim sebagai laporan mingguan.
Krakatau's eruptive activity reawakened as sub marine on December 29 1927, and after several brief or longer cyclus of erosion and denudation the volcano finally rose above sea level definetly between Augst 11 and September 10. 1930 as Anak Krakatau IV.
Banjir lahar di daerah G. Sermora pada tanggal 20 September 1978 terjadi akibat turun hujan torus nemoras solana 4 (empat) hari, so-Jak tanggal 19 September 1978. Kejadian tersebut dimuat dalam surat Kabar SIHAR HARAPAN pada tanggal 27 September dan Harian KOMPAS pa da tanggal 28 September 1978, bahwa Besuksat-K. Hujur dan K. Láp-rak dilalui oleh banjir tersebut.
Seksi Pemetaan Topografi, Sub Dit. Pemetaan Gunung Api, Direktorat Vulkanologi melalui proyek penyelidikan dan pengamatan Gunung Api dalam tahun anggaran 1996/1997 telah melakukan kegiatan pemetaan situasi laharan Kw. Tompuluan/Kw. Pesahapen (G. Lokon) di Sulawesi