Dari sekian banyak gunungapi aktif yang ada di wilayah Indonesia bagian timur, G. Awu di kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, merupakan salah satu gunungapi aktif yang mempunyai fenomena menarik untuk diselidiki. G. Awu yang mirip dengan G. Kelud, memiliki danau kawah. Kawah G. Awu merupakan sebuah kawah tunggal dengan ukuran 1550 x 1200 m2, biasanya berair yang berasal dari air hujan dan tertam…
G. Lokon adalah merupakan salah satu gunung api paling aktif yang terdapat di wilayah Sulawesi Utara. Secara administratif berada dalam wilayah Kecamatan Tomohon, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Secara geografis terletak pada posisi 1° 21' 30" LU dan 124° 47' 30" BT. Kompleks Lokon - Empung terdiri dari 2 puncak, yaitu Gunung Lokon dan G. Empung, dengan ketinggian masing-masing …
G. Sorik Marapi ini adalah gunungapi tipe A. Daerah Batak Mandailing, Kampung Sibanggor Tonga, Kotanopan, Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Sidempuan, Sumatra Utara.
Awu merupakan gunung api yang menempati posisi paling utara di Provinsi Sulawesi Utara, serta merupakan bagian akhir dari rangkaian gugusan Sangihe - Talaud. Secara geografis terletak pada posisi 3° 40' Lintang Utara dan 125° 30' Bujur Timur.
Gunung Ambang merupakan salah satu gunung api yang terletak dalam jalur gunung api aktif di Minahasa yang terbentuk pada struktur terban tektonik Minahasa di ujung utara lengan Pulau Sulawesi. Jalur gunung api aktif tersebut juga lanjutan dari untaiannya di Pulau Sumatera, Jawa, Kepulauan Nusa Tenggara, Busur Banda dan berlanjut hingga kelompok gunung api aktif di Ternate - Halmahera, Kepulauan…
G. Marapi adalah salah satu gunungapi aktif Indonesia di Sumatera Barat. Dalam sejarah kegiatan yang diketahui belum pernah terjadi korban jiwa akibat letusannya.
Pengamatan visual kegiatan G. Marapi dilakukan secara tetap dari Pos PGA Batu Palano dan Bukittinggi.
G. Talang adalah salah satu gunungapi aktif di Sumatra Barat. Dalam sejarah kegiatannya yang diketahui belum pernah terjadi korban jiwa akibat letusannya. Kegiatan G. Talang diamati secara tetap dari Pos PGA Batu berjanjang, Lembang Jaya, Solok, dilengkapi dengan satu komponen seismograp elektromagnit.
Maksud dan tujuan pemeriksaan kawah adalah untuk mengetahui perubahan-perubahan topografi, kegiatan dan lain-lain, dibandingkan dengan pemeriksaan sebelumnya.
Pengamatan seismik di G. Anak Krakatau digunakan sistem pancar. Seismometer dan pemancar di pulau gunungapi itu mengirim- kan data ke pantai P. Jawa, ke Pos Pengamatan Gunungapi G. Anak Krakatau di Pasauran. Sistem tersebut digunakan mulai Agustus 1983. Tepat 100 tahun setelah letusan ka tastrofik yang sangat terkenal itu.