Dalam Repelita VI tahun ke 3, tahun anggaran 1997/1998 Proyek Penyelidikan dan Pengamatan Gunungapi menugaskan Tim Pemetaan Topografi, Sub. Dit Pemetaan Gunungapi untuk melakukan pemetaan topografi daerah puncak/kawah gunungapi. Pemetaan topografi puncak/kawah gunungapi mempunyai maksud dan tujuan untuk mengetahui bentuk topografi daerah puncak/kawah dari sebuah gunungapi, guna menyiapkan data/…
1 Juli 1988 telah diberangkatkan Tim Pemetaan Daerah Bahaya Minates Gunung api ke Kabupaten Provinsi Sulawesi Utara oleh Pemimpin Proyek Pengantan/Pengawasan dan Pemetaan Gunung api. Tim terdiri dari, Samud Wikartadipura, Suharto, Sunardjo dan Suparno. Tim ini diberi tugas untuk melakukan pemeriksaan/penelitian kawah dan pemetaan daerah bahaya Gunung Lokon. Sebenarnya peta daerah bahaya gunung …
Dalam tahun anggaran 1993/1994. Pelita V, Proyek Pengamatan/ Pengawasan dan Pemetaan Gunungapi, Direktorat Vulkanologi Bandung telah melakukan pemetaan Geologi G. Tangkoko dan sekitarnya, Kabupaten Bitung, Propinsi Sulawesi Utara dengan menggunakan peta topografi berskala 1 : 50.000. Tim pemetaaan geologi terdiri dari 4 orang ahli geologi yang yang terdiri dari Iing Kusnadi sebagai kepala tim, …
Dalam tahun anggaran 1997/1998 Direktorat Vulkanologi Sub Dit. Pemetaan Geologi Gunungapi, Seksi Penginderaan Jauh telah melaksanakan pemetaan geologi foto gunungapi Dukono di Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera Utara, yang dilaksanakan oleh dua orang staff Seksi Penginderaan Jauh yaitu Deddy Suhadi dan Waziel Effendi. Maksud pemetaan ini adalah untuk mengetahui bentuk morfologi dan pola alir…
Pada 26, 27 Agustus dan 10 November 1982 gunung Soputan meletus besar, mengakibatkan hujan kerikil (lapili) dan bom besar sekeliling gunung ini, juga hujan pasir dan abu sampai di kota Manado. Kubah lava pada puncak gunung Soputan semuanya habis terlemparkan, sehingga terbentuklah kawah yang curam dan dalam. Dengan demikian jelaslah bahwa puncaknya sangat berubah sekali sehingga kawah tersebut …
Kunjungan ke G.Karangetang, P.Siau kali ini dimaksudkan untuk mengetahui serta membatasi daerah yang dapat terkena bahan letusan secara langsung maupun tak langsung. Peta daerah bahaya sementara yang sudah di siapkan dalam 1971 merupakan hasil referat sejarah letusan, sedangkan pembuatan daerah bahaya kali ini berdasarkan pengecekan langsung di lapngan Selain dari pada itu dilakukan pencatatan …
Jumlah gunung api di Sulawesi adalah 18 dan menurut beberapa pendapat terbagi menjadi 10-11 tipe A, 2 tipe B dan 5-6 tipe C. Gunung api tipe A yang sudah memiliki peta daerah bahaya di sekretaris adalah 9 buah, 3 buah di antaranya memerlukan peninjauan kembali, dan dua buah lagi masih harus dilakukan (G. Ambang dan gunung api submarin ke sebelah barat Sangihe
Sebagai realisasi rencana kerja tahun anggaran 1984/1985, pemetaan topografi telah memetakan daerah yang diperkirakan terkena bahaya gunungapi dilereng barat G. Gamalama P. Ternate Kabupaten Maluku Utara.
Suatu bencana alam telah terjadi di P. Siau dalam bulan februari sampai april 1974. Sebenarnya gempa bumi yang menimbulkan bencana tersebut, tetapi karena terjadi pula letusan gunung api Siau (nama setempat G. Karangetang) yang disertai dengan lelehan lava, penduduk menyangka bahwa bencana berhubungan erat dengan peletusan tersebut. Penduduk mengungsi karena gempa bumi kuat terus menerus terjad…
Gunung Ambang yang berada di wilayah kabupaten Bolaang Mongondow yang beribu negeri Kotamobagu itu berkedudukan geografisnya menurut peta yang dibikin oleh M. Koperberg tahun 1928 adalah 0 (derajat) 44'30'' lintang utara dan 124 (derajat)24'30'' bujur timur. Gunung tersebut mempunyai ketinggian 1.689 m dari atas permukaan laut. Puncak gunungnya ditandai oleh titik triangulasi P. No. 49