Indonesia merupakan suatu zona yang diapit oleh tiga lempeng aktif di dunia, yaitu Lempeng Pasifik, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Eurasia. Karena letaknya yang diapit oleh tiga lempeng yang membentuk zona subduksi yang membentang sepanjang Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi serta tingkat aktivitas tektonik yang sangat aktif, sehingga Indonesia mempunyai 129 gunungapi yang meni…
Gunung Sinabung merupakan gunungapi tipe B, dikatakan gunung api tipe B karena semenjak tahun 1600 belum pernah meletus atau menunjukkan aktivitas vulkanik. Namun sejak letusan akhir Agustus 2010, gunung ini meletus sehingga statusnya dinaikkan menjadi gunung api tipe A.
Penelitian dan pengamatan mengenai kegiatan dari suatu gunungapi sangat diperlukan terutama guna mengetahui aktivitas gunungapi secara real-time. Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan menggunakan berbagai metode geofisika.
Sebagaimana telah diketahui, gunungapi terbentuk apabila magma telah menembus litosfera yang muncul dipermukaan bumi berupa leleran pijar, semburan hancuran pijar atau kedua-duanya menempuh permukaan yang dapat membentuk kubah di gunungapi.
Indonesia merupakan negara kepulauan tersebar di dunia yang labil, hal tersebut dikarenakan wilayah Indonesia terletak pada jalur pertemuan dari 3 gerakan lempeng tektonik, yaitu Lempeng Eurasia di Utara, Lempeng Indo-Australia di Selatan, Lempeng Pasifik di Timur dan Lempeng kecil di Philipina diantara ketiga Lempeng utama.
Gunung Ili Lewotolo termasuk salah satu gunungapi yang cukup aktif di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Gunungapi Ili Lewotolo terletak di semenanjung utara P. Lomblen atau yang sekarang disebut P. Lembata, bagian barat laut Kabupaten Flores Timur, dengan menempati jalur gunungapi Indonesia Kumpulan Sunda.
Gunung Sangeang Api merupakan salah satu gunungapi aktif di Indonesia. Kegiatan letusannya dimulai pada tahun 1512, terakhir letusan terjadi tahun 1985, pada umumnya tipe letusan adalah eksplosif yaitu suatu letusan yang disertai tekanan gas yang kuat.
Aktivitas vulkanik pada gunungapi yang terus berlangsung dan tidak dapat ditentukan kapan akan terjadi letusan karena setiap gunung meiliki karakteristik tersendiri. Maka hal ini sangat diperlukan pemantauan gunungapi dengan penerapan ilmu geofisika.
Geosains merupakan suatu ilmu dasar yang mempelajari bumi dan isisnya. Di dalamnya terdapat berbagai cabang ilmu geofisika dan geologi. Vulkanologi merupakan salah satunya. Vulkanologi sendiri merupakan cabang ilmu geosains yang merupakan ilmu yang memperlajari gunungapim mulai dari pembentukan gunungapi, terjadinya erupsi, hingga metode yang digunakan untuk monitoring.
Deformasi merupakan perubahan bentuk, posisi dan dimensi dari suatu benda. Berdasarkan definisi tersebut deformasi dapat diartikan sebagai perubahan kedudukan atau pergerakan suatu titik pada benda secara absolut maupun relatif.