Laboratorium Geofisika: Mengungkap Misteri Bawah Permukaan


Pernahkah kamu melihat hasil USG janin dalam kandungan? Dari citra tersebut, kita bisa mengetahui posisi, bentuk, bahkan jenis kelamin bayi dengan akurasi tinggi. Kini, bayangkan jika kita memiliki teknologi serupa untuk melihat apa yang ada di dalam bumi! Dengan metode geofisika, para ahli bisa “mengintip” struktur bawah permukaan tanpa harus menggali tanah, melainkan dengan memanfaatkan sifat fisik dari batuan dan tanah.

Dalam dunia geologi, metode geofisika digunakan untuk berbagai keperluan, seperti mencari sumber air tanah, mengidentifikasi potensi bencana, hingga meneliti kondisi tanah sebelum pembangunan infrastruktur.

Inilah fungsi dari Laboratorium Geofisika yang dimiliki oleh Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) di bawah Badan Geologi, Kementerian ESDM. Dalam penelitian dan pelayanan terkait geologi lingkungan, layanan laboratorium PATGTL kini semakin berkembang dalam kapasitas dan kemampuannya untuk melayani berbagai stakeholder, baik dari kalangan pemerintah, swasta, akademisi, hingga masyarakat umum. Salah satunya Laboratorium Geofisika sebagai satu layanan laboratorium selain laboratorium mutu air, dan laboratorium mekanika tanah dan batuan.

Laboratorium Geofisika PATGTL menggunakan berbagai metode canggih untuk memahami struktur bawah tanah. Metode gayaberat (Microgravity) digunakan untuk menyelidiki anomali kepadatan di bawah permukaan secara luas. Jika diperlukan pemetaan lebih detail, metode seismik dengan berbagai teknik, seperti Seismik Multichannel 48 channel P-wave dan S-wave, Downhole Seismik, serta Mikrotremor, digunakan untuk mendeteksi lapisan-lapisan tanah dan batuan dengan akurasi tinggi.


Sementara itu, untuk memahami sistem akuifer atau keberadaan air tanah di dalam bumi, digunakan metode elektromagnetik seperti Transient Electromagnetik (TEM) dan Ground Penetrating Radar (GPR). Kedua metode ini sangat efektif dalam menentukan konfigurasi dan kedalaman akuifer. Selain itu, metode geolistrik, baik single channel maupun multichannel 48 & 72 channel, juga sering digunakan untuk pemetaan bawah permukaan dengan presisi tinggi.

Peta Tiga Dimensi (3D) sebaran resistivitas batuan dari data geolistrik untuk rekomendasi pengeboran pada daerah Food Estate Sumba



Laboratorium Geofisika untuk Proyek Strategis
Laboratorium Geofisika PATGTL telah banyak berkontribusi dalam berbagai proyek penting, baik dalam penelitian maupun pelayanan kepada masyarakat. Salah satu peran utamanya adalah penentuan titik kedalaman sumur bor untuk masyarakat yang tinggal di daerah sulit air. Sejak tahun 2005 hingga sekarang, PATGTL terus membantu memastikan masyarakat mendapatkan akses air tanah yang layak.

Selain itu, laboratorium ini juga turut serta dalam berbagai upaya pemulihan daerah terdampak bencana. Beberapa contoh proyek yang telah dilakukan meliputi bantuan sumur bor untuk daerah terdampak Letusan Gunung Agung (2017), Gempa Palu (2018), dan Gempa Cianjur (2022). Laboratorium ini juga memiliki peran dalam mendukung sektor pertanian berkelanjutan, seperti dalam proyek Food Estate Sumba (2021), yang bertujuan meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Salah satu keunggulan PATGTL adalah menjadi satu-satunya instansi pemerintah yang menggunakan metode seismik refleksi untuk geologi teknik. Metode ini telah diterapkan dalam berbagai proyek unggulan, seperti identifikasi daerah rawan gempa di Bantul (2006) dan Pantura (2021-sekarang). Selain itu, metode ini juga digunakan untuk menyelidiki land subsidence atau penurunan tanah yang terjadi di beberapa wilayah, seperti kawasan Pantura (2021-sekarang).

Di bidang geologi lingkungan, Laboratorium Geofisika juga berperan dalam pemetaan geologi lingkungan terpadu. Contohnya, dalam penyelidikan sumber air tanah dan fitur geologi untuk kawasan industri Batang (2020), Karst Watuputih (2017), Karst Manggarai (2021), dan Gunung Kidul (2022). Tidak hanya itu, laboratorium ini juga berkontribusi dalam penentuan bidang gelincir pada zona longsor, seperti yang dilakukan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada tahun 2023.

Lebih dari sekadar pusat penelitian, PATGTL hadir sebagai mitra bagi berbagai pihak dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Dengan laboratorium yang semakin modern serta layanan yang terus berkembang, PATGTL siap membantu berbagai kebutuhan analisis bawah permukaan. Apakah Anda seorang peneliti, akademisi, atau pihak yang membutuhkan informasi geologi bawah permukaan yang akurat?

Penulis: Wiyono Ketua Tim Kerja Laboratorium dan Sarana Teknik, Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan, Badan Geologi, Kementerian ESDM

Editor: Dyan Yudhanagara Tim Kerja Digitalisasi, Data dan Informasi

Tayangan lain : https://retizen.republika.co.id/posts/512372/laboratorium-geofisika-mengungkap-misteri-bawah-permukaan

Ikuti Berita Kami