UNESCO Global Geopark (UGGp) merupakan kawasan geografis tunggal yang memiliki warisan geologi luar biasa, dikelola dengan prinsip perlindungan, pendidikan, serta pembangunan berkelanjutan. Pengakuan ini diberikan oleh UNESCO sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya menjaga kekayaan bumi, budaya, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam mengelola sumber daya secara lestari.
Apa Saja Kriteria UNESCO Global Geopark?
Sebuah kawasan dapat diakui sebagai UGGp jika memenuhi beberapa kriteria utama, yaitu:
Saat ini, terdapat 229 UNESCO Global Geopark yang tersebar di 50 negara. Beberapa negara dengan jumlah geopark terbanyak antara lain:
Dua Geopark Baru Indonesia di Tahun 2024
Indonesia patut berbangga karena pada tahun 2024 ini, dua geopark nasional resmi diakui sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark, yaitu:
1. Geopark Kebumen
Terletak di Provinsi Jawa Tengah, Geopark Kebumen memiliki kekayaan geologi yang luar biasa, termasuk 41 situs geologi seperti Pantai Menganti dan formasi batuan tertua di Pulau Jawa yang berusia lebih dari 120 juta tahun. Selain itu, geopark ini juga mengelola 8 situs biologi dan 10 situs budaya, mencerminkan hubungan erat antara manusia dan alam sejak zaman dahulu.
2. Geopark Meratus
Berlokasi di Kalimantan Selatan, Geopark Meratus menyimpan sejarah geologi yang terbentuk dari tabrakan dua lempeng benua, yang mengangkat kerak samudra dari kedalaman 6.000 meter di bawah permukaan laut menjadi lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut. Kawasan ini memperlihatkan formasi batuan ofiolit yang diperkirakan berusia 150 hingga 200 juta tahun, menjadikannya salah satu catatan geologi penting di Indonesia.
Daftar Lengkap UNESCO Global Geopark di Indonesia
Dengan penambahan Geopark Kebumen dan Meratus, kini Indonesia memiliki 12 UNESCO Global Geopark, yaitu:
Manfaat UNESCO Global Geopark bagi Indonesia
Menjadi bagian dari jaringan UNESCO Global Geopark membawa berbagai manfaat strategis, antara lain:
1. Promosi Internasional
Geopark yang diakui UNESCO mendapatkan eksposur global, sehingga berpotensi menarik lebih banyak wisatawan mancanegara dan memperkenalkan kekayaan alam serta budaya Indonesia kepada dunia.
2. Peningkatan Pariwisata Berkelanjutan
Geopark mendorong konsep ekowisata dan geowisata, yaitu wisata berbasis pelestarian alam. Masyarakat lokal berperan aktif sebagai pemandu wisata, pengrajin, pengelola homestay, hingga pelaku usaha mikro lainnya.
3. Pendidikan dan Penelitian
Geopark berfungsi sebagai laboratorium alam terbuka yang sangat berharga bagi kegiatan pendidikan dan penelitian geologi, ekologi, hingga budaya. Sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga riset dapat memanfaatkannya sebagai media pembelajaran langsung.
4. Pelestarian Alam dan Budaya
Melalui geopark, masyarakat diajak untuk melestarikan warisan geologi, ekologi, dan budaya lokal, termasuk tradisi, cerita rakyat, dan bahasa daerah yang menjadi bagian dari identitas bangsa.
5. Kerja Sama Internasional
Jaringan Global Geoparks Network (GGN) membuka peluang kolaborasi internasional dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, konservasi, serta pengelolaan kawasan berkelanjutan.
Komitmen Jangka Panjang
Penting untuk diketahui bahwa status UNESCO Global Geopark bersifat dinamis. Setiap empat tahun sekali, UNESCO akan mengevaluasi pengelolaan masing-masing geopark untuk memastikan penerapan standar internasional tetap terjaga. Jika tidak memenuhi kriteria, status ini dapat dicabut. Oleh karena itu, keberhasilan mempertahankan predikat UGGp bergantung pada komitmen kita bersama dalam melestarikan warisan alam dan budaya untuk generasi mendatang.
Untuk informasi lebih lengkap tentang geopark dan kegiatan pelestarian geologi di Indonesia, silakan kunjungi:
🌐 geologi.esdm.go.id
📸 Instagram resmi: @badan.geologi
Mari bersama-sama menjaga bumi kita! 🌎✨
-BG-