Sumur Pantau merupakan salah satu instrumen penting dalam upaya pemantauan dan pengelolaan air tanah secara berkelanjutan. Sumur ini tidak digunakan untuk pengambilan air, melainkan berfungsi sebagai sarana pemantauan kondisi air tanah, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Setiap sumur pantau dilengkapi dengan Sensor Automatic Water Level Recorder (AWLR) yang mampu mengukur dan merekam perubahan muka air tanah secara realtime. Selain itu, juga dikembangkan Sensor Water Quality Monitoring System yang dapat digunakan untuk memantau parameter kualitas air tanah, seperti suhu, pH, konduktivitas, dan lainnya.
Contoh Sumur Pantau
Pembangunan dan pengelolaan sumur pantau memiliki beberapa tujuan utama, antara lain:
Pemanfaatan sumur pantau sangat penting untuk mendukung pengelolaan sumber daya air tanah nasional. Beberapa alasan utamanya adalah:
Sumur pantau memberikan berbagai manfaat teknis dan ilmiah yang signifikan, di antaranya:
Visualisasi Grafik Kualitas Air
Visualisasi Grafik Muka Air Tanah
Badan Geologi melalui Balai Konservasi Air Tanah (BKAT) yang berada di bawah Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) telah membangun dan mengelola jaringan sumur pantau air tanah di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi konservasi dan pengelolaan air tanah nasional secara terpadu dan berbasis data.
Pemantauan data sumur pantau dapat diakses secara daring melalui sistem informasi berbasis web SIPASTI (Sistem Informasi Pemantauan Air Tanah Indonesia) di:
🔗 geologi.esdm.go.id/sipasti
Tampilan Aplikasi SIPASTI
Pantau, kelola, dan lestarikan untuk masa depan.
-BG-