PERKEMBANGAN AKTIVITAS G. LEWOTOBI LAKI-LAKI LEVEL IV (AWAS) TANGGAL 3 JULI 2025

LAPORAN KHUSUS

Nomor: 032 /GL.03/BGL/2025

PERKEMBANGAN AKTIVITAS G. LEWOTOBI LAKI-LAKI

LEVEL IV (AWAS) TANGGAL 3 JULI 2025


Gunung api Lewotobi Laki-laki terletak di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pengamatan visual pada periode 2-3 Juli 2025 Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut dengan intensitas sedang Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 50-200 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah ke arah barat daya, barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 20.9-30°C. Terjadi Guguran, namun secara visual, jarak dan arah luncuran tidak teramati.


Data kegempaan dari tanggal 2-3 Juli 2025 pukul 06.00 WITA yakni, 1 kali Gempa Guguran, 2 kali Gempa Hembusan, 23 kali Tremor Non Harmonik, 3 kali Gempa Low Frequency (LF), 6 kali Gempa Vulkanik Dalam, dan 8 kali Gempa Tektonik Jauh.


Berdasarkan data visual, tinggi kolom asap masih berfluktuasi namun menunjukkan tren penurunan. Hal ini diduga akibat berkurangnya suplai material dari kedalaman dangkal serta pergerakan magma yang cenderung lambat. Selama periode ini, hanya terekam dua kali gempa hembusan. Tidak teramati sinar api di sekitar puncak, yang mengindikasikan bahwa material pijar belum mencapai permukaan.


Tercatat satu kali gempa guguran yang diduga akibat pergerakan material di lereng yang belum stabil, sehingga berpotensi menimbulkan longsoran. Aktivitas kegempaan didominasi oleh gempa dari kedalaman dalam hingga dangkal, seperti gempa Low Frequency (LF), tremor non-harmonik, gempa vulkanik dalam, serta beberapa kali gempa tektonik lokal. Kondisi ini menunjukkan bahwa suplai magma dari kedalaman masih berlangsung dengan laju yang lambat. Secara umum, data kegempaan menunjukkan kecenderungan yang fluktuatif. Gempa dangkal yang paling dominan adalah gempa non-harmonik, sehingga masih ada potensi terjadi erupsi.


Data deformasi tiltmeter menunjukkan inflasi secara perlahan dalam satu minggu terakhir, mengindikasikan adanya suplai magma dari kedalaman menuju kedalaman dangkal. Hal ini menandakan bahwa pergerakan magma ke arah permukaan masih berlangsung dengan laju yang rendah. Sementara itu, data GPS mulai menunjukkan pola inflasi, yang memperkuat indikasi adanya suplai magma dari kedalaman.


Kondisi ini berpotensi memicu erupsi eksplosif, karena material lava yang berada di area puncak menutup lubang diatrema tanpa adanya pelepasan energi melalui erupsi. Kenaikan data deformasi menjadi salah satu indikator bahwa akumulasi tekanan di dalam tubuh gunung masih berlangsung.


Hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan bahwa aktivitas Gunung api Lewotobi Laki-laki masih tinggi, sehingga tingkat aktivitas Gunung api Lewotobi Laki-laki masih ditetapkan pada Level IV (Awas) dengan rekomendasi sebagai berikut : masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 km dan sektoral baratdaya-timurlaut 7 km dari pusat erupsi, serta tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah. Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya.


Selain itu, masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana agar mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat, khususnya pada daerah aliran sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki, seperti di Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen. Warga yang terdampak hujan abu dianjurkan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan.


Pemerintah daerah diharapkan terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi. Informasi terkini mengenai aktivitas gunungapi dapat diakses melalui situs resmi Magma Indonesia maupun media sosial resmi Badan Geologi.


Demikian disampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.


a.n. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

Kepala Badan Geologi

Dr. Ir. Muhammad Wafid A.N.,


LAMPIRAN









Ikuti Berita Kami