Text
Laporan Penyelidikan Batubara Daerah Loajanan Ulu, Kabupaten Samarinda Provinsi Kalimantan Timur
Inventarisasi endapan batubara di daerah Loajanan Ulu dimaksudkan untuk mempelajari keadaan geologi secara umum, khususnya terhadap formasi pembawa endapan batubara. Daerah inventarisasi tennasuk dalam wilayah Kecamatan Loajanan Ulu, Kabupaten Kutai Kartanegara; secara geografis terletak antara koordinat 034-049 LS dan 116°59'-117°14' BT Fonnasi di daerah inventarisasi dari tua ke muda terdiri dari Fonnasi Pulobalang, Fonnasi Balikpapan, Formasi Kampungbaru, dan Aluvium. Hasil penyelidikan di lapangan menunjukkan ketebalan laipsan batubara yang ditemukan berkisar dari beberapa 0.5 sampai dengan > 3,0 meter; kemiringan berkisar 10°76° dengan arah hampir Timur laut- baratdaya. Pada daerah penelitian, formasi pembawa batubara adalah Formasi Kampungbaru, Balikpapan dan Pulobalang. Dari hasil korelasi terdapat 25 lapisan batubara, 7 lapisan batubara berada dalam Formasi Kampungbaru, 15 lapisan batubara berada dalam pada Formasi Balikpapan dan 3 lapisan batubara berada pada Formasi Pulobalang. Berdasarkan analisis laboratorium diketahui bahwa batubara pada Formasi Kampungbaru
menunjukkan kandungan air bebas (ar) 15.00 % hingga 28,82 %, kandungan air total (ar) 23.79 % hingga 37.05 %, kandungan Inherent Moisture (adb) 9.40 %-11.56 %, zat terbang (adb) 44.92 % hingga 49.27 %, kandungan karbon tertambat (adb) 37.35 % hingga 42.16 %, dengan kandungan belerang (adb) 0.13 %-2.12 %, kandungan abu 1.12 % hingga 4.38 %. Sementara untuk Formasi Balikpapan menunjukkan kandungan air bebas (ar) 3.82 % hingga 14.52 %, kandungan air total (ar) 9.89 % hingga 22.61 %, kandungan Inherent Moisture (adb) 8.31 %- 11.05 %, zat terbang (adb) 42.10 % hingga 45.62 %, kandungan karbon tertambat (adb) 43.02 % hingga 47.28 %, dengan kandungan belerang (adb) 0.19 %- 1.32 %, kandungan abu 1.13 % hingga2.07 %. Untuk Formasi Pulobalang, basil analisa menunjukkan kandungan air bebas (ar) 4.88 % hingga 10.96 %, kandungan air total (ar) 10.70 % hingga 18.33 %, kandungan Inherent Moisture (adb) 6.12% 8.28 %, zat terbang (adb) 39.87 % hingga 42.38 %, kandungan karbon tertambat (adb) 48.81 % hingga 51.10 %, dengan kandungan belerang (adb) 0.21 %- 1.40 %, kandungan abu 0.40 % hingga 3.04 %. Hasil analisis petrografimenunjukkan bahwa batubara yang mempunyai komposisi maseral vitrinit rendah (77.9 %- 88.6 %) adalah yang mempunyai kandungan mineral lempung tinggi (0.8 %-3.4 %), sedangkan nilai mean reflektan vitrinitnya (Rvmax) berkisar antara 0.29 % - 0.52 % (tabel 4.6). Hal ini menunjukan bahwa peringkat batubara (coal rank) pada canto yang memiliki Rv max yang rendah berasal dari batubara pada Fonnasi yang relatiflebih muda, yaitu Formasi Kampungbaru. Sementara untuk sampel yang memiliki nilai Rv max yang paling tinggi, berasal dari canto batubara yang berasal dari formasi yang lebih tua (Formasi Pulobalang).
Sumberdaya batubara hipotetik daerah penyelidikan adalah sebesar 4,083,499.65.
Tidak tersedia versi lain