Litium (Li), merupakan unsur kimia ketiga dalam tabel periodik dan merupakan logam alkali dalam kelompok yang sama dengan Natrium (Na), Kalium (K), Sesium (Se), dan Rubidium (Rb). Lithium memiliki berat jenis yang kecil (low density) yaitu sebesar 0,534. Konsentrasi Li di kerak bumi sangat rendah dengan rata-rata paling sedikit (20 ppm) dan di lautan sebesar 0,17 mg/l. Saat ini Li dianggap sebagai salah satu elemen utama yang penting (major element essential) dalam kehidupan modern abad ke-21 karena karakteristik fisiknya seperti bobot yang rendah (low weight), tegangan tinggi (high voLiterage), ekivalensi elektrokimia yang tinggi (high electrochemical,) dan konduktivitas yang baik (good conductivity) (BARIŞ, 2015) dan merupakan bahan baku (raw material) yang menarik untuk industri baterai lithium ion isi ulang (Lithium Ion Battery - LIB) pada kendaraan listrik (Electric Vehicle - EV).
Penelitian terhadap Potensi Mineral pada Brine Water di Provinsi Kalimantan Barat ini belum banyak dilakukan, Maka dari itu data ilmiah yang terkait dengan fenomana alam ini masih sangat terbatas. Sehingga fenomana alam sumur garam ini menarik perhatian Pusat Sumber daya Mineral batubara dan Panas Bumi untuk melakukan suatu kajian evaluasi potensi mengenai mineral-mineral apa saja yang terkandung pada sumur garam ini. Kegiatan evaluasi ini merupakan kegiatan mendata dan menginventarisasi potensi mineral apa saja yang terkandung pada air asin (brine water) sumur garam. ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang lengkap dan aktual.
Potensi mineral yang terkandung pada Brine Water yaitu, Litium dengan kadar 35 - 38 mg/L, Kalsium 5.892 – 11.784,10 mg/L, magnesium 45,99 – 109,63 mg/L, Kalium 40,87 – 677 mg/L, Natrium 6.961,30 mg/L, dan Besi 1,66 – 50,46 mg/L.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data