Besi merupakan komoditas logam yang banyak dipakai untuk berbagai macam kebutuhan industri, diantaranya sebagai bahan utama pembuatan baja. Dengan meningkatnya kebutuhan baja maka permintaan bahan baku besi semakin hari semakin meningkat. Maksud dilakukannya prospeksi di Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat adalah untuk mengetahui keterdapatan, kualitas dan estimasi sumberdaya tereka endapan pasir besi di lokasi penyelidikan terpilih.

Lokasi penyelidikan berlokasi di Desa Ciheras Kecamatan Cipatujah meliputi Blok Ciheras 1 (70 43’ 33,6” – 70 44’ 5” LS dan 1070 54’ 59,19” – 1070 56’
6,21” BT), Blok Ciheras 2 (70 43’ 42,55” – 70 44’ 36,12” LS dan 1070 56’ 33,09” –
1070 58’ 45,86” BT), dan Desa Cikadu Kecamatan Cikalong di Blok Cikalong (70
47’ 14,01” – 70 48’ 3,32” LS dan 1080 12’ 0,31” – 1080 13’ 17,14” BT) Kabupaten
Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat.

Pelaksanaan penyelidikan menggunakan metoda pemetaaan endapan di permukaan, dan pengeboran dengan menggunakan bor tangan (hand auger). Interval jarak antar titik pengeboran adalah 400 meter searah base line dan 40 meter searah cross line dengan kedalaman bervariasi antara 2 s.d. 4 meter. Tujuan pengeboran adalahuntuk mengambil sampel dan mengetahui ketebalan lapisan pasir besi.

Terdapat 71 titik bor pada ketiga lokasi blok penyelidikan dilakukan dan didapatkan 189 sampel individu dan 70 sampel komposit. Analisis terhadap sampel meliputi berat jenis (BJ), persentase kemagnetan (MD), analisis ayak/fraksi butir, mineragrafi, XRF, XRD, ICP, AAS, kolorimetri, titrimetri dan spektrofotometri.

Hasil perhitungan sumber daya tereka Blok Ciheras 1 adalah sebesar
257.138,382 ton, Ciheras 2 sebesar 512.199,068 ton, dan Cikalong sebesar
491.970,868 ton dengan total ketiga blok penyelidikan adalah 1.261.308,318 ton. Unsur bernilai ekonomi tinggi selain besi (Fe) yang terdapat dalam endapan pasir
pantai di daerah prospeksi adalah titanium (Ti) dan vanadium (V) yang kadar dan keterdapatannya sebanding dengan unsur Fe.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data