Textbook
Petrografi
Batuan beku dapat dikelompokkan berdasarkan bermacam aspek yang berbeda-beda, Oleh karena itu, dikenal banyak sekali klasifikasi batuan beku yang berbeda antara satu dengan lainnya. Salah satu cara penggolongan atau pengelompokkan batuan beku adalah berdasarkan konsep "Clan" yang dipakai di dalam buku petrografi oleh Williams, Turner dan Gilbert (1954) yang dianjurkan oleh Wells dan Daly, yang akan dipakai sebagai acuan di dalam diktat ini.
Selain pembagian ataupun pengelompokan berdasarkan konsep klan tersebut, masih banyak klasifikasi lainnya, misalkan berdasarkan sifat kimia-nya, ataupun sifat-sifat lainnya. Bermacam klasifikasi batuan beku ini akan memberikan bermacam penamaan batuan pula (untuk batuan yang sama), sehingga untuk batuan yang sama sering mempunyai nama berbeda. Penamaan yang bermacam-macam ini dilakukan oleh para peneliti menurut keperluannya, jadi tidak akan menimbulkan masalah apabila dasar penamaan batuan diberikan dengan jelas dan konsisten. Masalah baru timbul apabila pemberian nama dilakukan tanpa dasar yang jelas dan konsisten, sehingga akan membingungkan orang lain.
Batuan beku yang dikelompokkan di dalam satu klan ("clan") dicirikan oleh adanya kemiripan secara kimiawi dan mineralogi, tanpa memandang apakah batuan-batuan di dalam satu klan tersebut terbentuknya secara ekstrusi ataupun intrusi, maupun tanpa memandang kesamaan genesa-nya. Jadi pengelompokkan ini, semata-mata didasarkan secara deskriptif, tanpa memandang genesa-nya.
Selanjutnya, masing-masing klan dibagi-bagi berdasarkan tekstur secara umum, yaitu kelompok tekstur halus dan tekstur kasar, dimaaa kelompok tekstur halus ini pada umumnya terbentuk secara volkanik (ekstrusi maupun intrusi dangkal) dan kelompok
tekstur kasar pada umumnya terbentuk secara plutonik (intrusi dalam).
) ..
I
Satu hal yang sangat penting yang harus diingat di dalam konsep klan yaitu:
kesamaan komposisi (di dalam satu klan) tidak berarti kesamaan di dalam genesa dan mulajadi, contoh yang jelas misalnya antara granit dan riolit yang berada dalam satu klan. Kebanyakan granit yang berupa pluton sangat jarang secara genetis berasosiasi dengan riolit. Kebanyakan granit terbentuk secara metasomatik ataupun anateksis, sedangkan kebanyakan riolit adalah berasal dari pembekuan magma cair. Hal lain yaitu, batuan beku yang berada di dalam satu klan tidak berarti berasal dari satu magma induk.
Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB
PMB 001.2 SUY p
Tersedia
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB
PMB book01912
Tersedia
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB 001.2 SUY p
PMB 001.2 SUY p2
Tersedia
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB 001.2 SUY p
PMB 001.2 SUY p. 2
Tersedia
Informasi Detail
- Judul Seri
-
-
- No. Panggil
-
PMB 001.2 SUY p
- Penerbit
-
Bandung :
ITB.,
2000
- Deskripsi Fisik
-
50p. ; 20 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
001.2 SUY p
- Tipe Isi
-
-
- Tipe Media
-
-
- Tipe Pembawa
-
-
- Edisi
-
-
- Subjek
-
- Info Detail Spesifik
-
-
- Pernyataan Tanggungjawab
-
Departemen Geologi
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Tidak Ada Data