Kegiatan eksplorasi umum batubara Daerah Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan tindak lanjut dari kegiatan prospeksi batubara di daerah yang sama. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mendapatkan wilayah prospek endapan batubara yang lebih akurat dan dapat dipertimbangkan menjadi kandidat wilayah izin usaha pertambangan batubara serta melengkapi data dan neraca sumber daya batubara nasional. Kegiatan penyelidikan dilakukan dengan menggunakan metode pemetaan geologi, pengeboran batubara dan analisis laboratorium.

Batubara terdapat pada Formasi Lemau berumur Miosen Akhir – Pliosen. Ketebalan batubara berkisar antara 0,34 – 6,09 m dengan kemiringan lapisan antara 31o - 41o. Korelasi lapisan batubara daerah penyelidikan menghasilkan 10 (sepuluh) seam batubara, dari tua kemuda diberi notasi Seam LS-3a, Seam LS-
3, Seam LS-2, Seam LS-1, Seam MS, Seam US-4, Seam US-3a, Seam US-3, Seam US-2 dan Seam US-1.

Pengamatan megaskopis pada batubara daerah penyelidikan menunjukkan warna hitam, sebagian banded, kilap kusam-agak cemerlang, gores hitam – hitam kecoklatan, pecahan uneven-subkubikal. Pada lokasi yang dekat dengan intrusi, batubara menunjukkan karakter berbeda, seperti kilap kaca, pecahan kubikal atau kolumnar.

Berdasarkan kualitas, batubara Daerah Taba Penanjung memiliki variasi dalam hal kualitas, yaitu nilai kalori rendah hingga sangat tinggi. Secara umum, batubara memiliki kandungan abu yang tinggi dengan kadar sulfur yang rendah (< 1%, adb). Peringkat batubara daerah penyelidikan didominasi oleh batubara high volatile bituminus dan sebagian menunjukkan batubara antrasit.

Sumberdaya batubara Daerah Taba Penanjung mencapai 4,07 juta ton dengan perincian sumberdaya terunjuk 3,97 juta ton dan sumberdaya hipotetik mencapai
0,1 juta ton. Menurut peruntukkannya, sumberdaya untuk batubara tambang terbuka mencapai 1,51 juta ton dan sumberdaya yang berpotensi untuk tambang dalam mencapai 2,56 juta ton.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data