Textbook
Potensi logam tanah jarang di Indonesia
engan berkembangnya peradaban dan teknologi yang pesat, kebutuhan akan mineral semakin meningkat dan beragam. Tren terbaru dalam pengembangan energi dan industri yang ramah
lingkungan adalah menggunakan mineral sebagai bahan baku sumber energi (baterai listrik), konversi energi (solar cell, wind turbin, dll.), industri pertahanan, kendaraan listrik, Industri elektronika lainnya (industri 4.0) yang memerlukan beberapa jenis mineral seperti logam tanah jarang (LTJ), litium, kobal, nikel, mangan, timah, grafit, kuarsit dan lain-lain.
Logam Tanah Jarang (LTJ) merupakan salah satu dari mineral strategis dan termasuk “critical mineral” terdiri dari kumpulan dari unsur-unsur scandium (Sc), lanthanum (La), cerium (Ce), praseodymium (Pr), neodymium (Nd), promethium (Pm), samarium (Sm), europium (Eu), gadolinium (Gd), terbium (Tb), dysprosium (Dy), holmium (Ho), erbium (Er), thulium (Tm), ytterbium (Yb), lutetium (Lu) dan yttrium (Y). Unsur-unsur tersebut sangat berperan dalam pengembangan industri maju berbasis teknologi, dan untuk memperkuat hal tersebut dibentuk kesepakatan 6 kementerian/lembaga untuk pengembangan industri berbasis logam tanah jarang (LTJ) yang terdiri dari beberapa kelompok kerja. Kelompok Kerja Inventarisasi Dan Eksplorasi Sumber Daya Dan Cadangan Logam Tanah Jarang, yang diketuai Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas bumi (PSDMBP), Badan Geologi, memiliki tugas melakukan survei, penelitian dan pengembangan, inventarisasi, dan eksplorasi sumber daya dan cadangan di wilayah yang memiliki potensi LTJ.
PSDMBP–Badan Geologi telah melakukan kegiatan penyelidikan/eksplorasi REE secara rutin sejak maraknya pencarian komoditas ini. Hal ini disebabkan karena kelangkaan dan harganya yang melambung tinggi pada tahun 2010 akibat pengurangan pasokan dari Tiongkok sebagai produser utama dunia. Eksplorasi LTJ dilakukan di berbagai daerah untuk berbagai tipe cebakan seperti di daerah Parmonangan (Sumatera Utara), Belitung, Ketapang (Kalimantan Barat), Banggai (Sulawesi Tengah), Papua Barat untuk tipe lateritik dan Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah untuk endapan tipe plaser.
Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB 669.291:959.8 UDY p
PMB 669.291:959.8 UDY p
Tersedia
Informasi Detail
- Judul Seri
-
-
- No. Panggil
-
PMB 669.291:959.8 UDY p
- Penerbit
-
Bandung :
Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi - Badan Geologi.,
2019
- Deskripsi Fisik
-
99p.: ill. ; 18 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
978-602-53326-4-7
- Klasifikasi
-
669.291:959.8 UDY p
- Tipe Isi
-
-
- Tipe Media
-
-
- Tipe Pembawa
-
-
- Edisi
-
1st vol
- Subjek
-
- Info Detail Spesifik
-
-
- Pernyataan Tanggungjawab
-
Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Tidak Ada Data