Makalah ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum mengenai kondisi geologi dan
mineralisasi emas pada batuan metamorf di lengan tenggara Sulawesi. Stratigrafi di wilayah ini terdiri
dari tiga batuan penyusun yaitu hamparan kontinental yang terdiri dari batuan metamorf, kompleks
ophiolit yang didominasi batuan mafik dan ultramafik dan juga Molasse Sulawesi yang terdiri dari
sedimen klastik dan karbonat. Asal usul mineralisasi emas di pegunungan Mendoke dan Rumbia
merupakan studi awal dari makalah ini. Sebuah studi lapangan sebelumnya, menunjukkan bahwa emas
placer Langkowala / paleoplacer mungkin terkait dengan kehadira urat kuarsa-pembawa-emas dengan
batuan induknya merupakan metamorf yang tersusun dari sekis mika, phyllite dan metasedimen di
daerah tersebut. Urat kuarsa ini terdapat dalam batuan metamorf di Pegunungan Wumbubangka, sisi
Utara Pegunungan Rumbia. Setidaknya terdapat tiga tipe keterbentukan urat kuarsa. Keterbentukan
pertama dari urat kuarsa tersebut ialah kemunculan urat yang sejajar dengan bidang foliasi sekis mika,
phyllite dan metasedimen di zona selebar 10 m. Tipe urat kuarsa kedua yaitu urat yang memotong urat
kuarsa pertama dan foliasi batuan-dinding. Yang ketiga ialah urat kuarsa-kalsit deformasi yang
terlaminasi pada tahap akhir pembentukan. Urat pertama sebagian besar berbentuk masif hingga
kristal, terkadang terbreksiasi dan sigmoidal, sedangkan urat kedua lebih tipis dari yang pertama dan
cenderung terbreksisasi. Kadar emas pada urat kedua dan ketiga relatif lebih tinggi dari pada urat
pertama. Jenis urat kuarsa yang serupa juga mungkin ada di pegunungan Mendoke, di sisi utara daerah
Langkowala. Batuan-samping umumnya terubah lemah. Jenis ubahannya termasuk kedalam ubahan
argilik, silifikasi, karbonat, dan karbonisasi. Deposit emas primer ini disebut sebagai jenis endapan emas
orogenik dan produk aktivitas hidrotermal. Deposit emas dengan tipe orogenik saat ini ialah salah satu
target baru eksplorasi emas yang sedang dikembangkan di Indonesia.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data