(pdf ada) Laporan Kajian Potensi Tambang Dalam Pada Kawasan Hutan Lindung Di Daerah Lumajang, Jawa Timur
Secara geologi kawasan hutan lindung di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dibentuk oleh dominan batuan -batuan bersusunan andesitik hingga basalitik berasal dari produk kegiatan gunungapi dari umur tertua Oligosen Atas-Miosen Awal (Formasi Mandalika) hingga Plistosen (terdiri atas Batuan Gunungapi Jembangan, Endapan Gunungapi Tengger dan Batuan Gunungapi Semeru). Formasi Mandalika menempati sebagian kecil kawasan hutan lindung bagian baratdaya yang tersingkap sebagai jendela erosi diantara endapan piroklastik dari produk G. Mahameru (Semeru).
Formasi Mandalika disusun oleh batuan - batuan tuf, breksi dan lava andesitik yang ada pada umumnya telah terstrukturkan dan mengalami ubahan hidrotermal terpropilitkan berasosiasi dengan mineralisasi pirit tersebar dan stockwork urat kalsit-kuarsa-epidot di bagian-bagian zona tersesarkanq atau dimana zona rekahan terjadi secara intensif. indikasi ubahan dan mineralisasi Cu - Au yang ditentukan di daerah Tempursari dan sekitarnya, yang berada di sebelah selatan daerah kegiatan.
Metode tambang dalam / baawah permukaan pada sistem mineralisasi porfiri pernah dilakukan pada cadangan bijih tembaga porfir bernilai ekonomis di San MAnuel, Arizona dan Climax & Henderson, Colorado, yang diharapkan dapat dilakukan di kawasan hutan lindung Kabupaten Lumajang. Terdapat beberapa parameter yang harus dipertimbangkan dalam menentukan keputusan penggunaan metode tambang dalam di kawasan hutan lindung Lumajang, antara lain :
- perlunya eksplorasi rinci di seluruh daerah dengan indikasi sistem mineralisasi porfiri, dalam rangka pembuktian keberadaan sumber daya atau cadangan bahan galian tembaga (Cu) bernilai ekonomis di bawah permukaan.
- bahwa daerah termineralisasi terletak pada bagian wilayah Kabupaten Lumajang dimana infrastruktur jalan raya utama jalur selatan melaluinya dan berperan sebagai satu-satunya sarana transportasi atau jalur urat nadi perekonomian propinsi Jawa Tengah - Jawa Timur.
- bahwa daerah termineralisasi ini termasuk ke dalam kategori lingkungan yang kurang stabil karena terletak pada zona struktur sesar dan daerah yang berpengaruh dampak kegiatan gunungapi aktif Mahameru.
Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat (F50)
PMB LE 2006 - 2